Rasa nyeri yang dirasakan para pasien bisa berbeda-bera pada setiap orang.
Ada yang mengatakan rasa nyerinya seperti mendapatakan tekanan yang kuat di perut atau panggul.
Yang lainnya mengatakan nyerinya seperti kram menstruasi, seolah-olah perut dan panggul Anda sedang dicengkram atau diremas dari dalam.
Penyebab gejala nyeri ini bisa karena respons tubuh saat tumor tumbuh atau saat tumor menekan bagian tubuh lain (seperti usus, kandung kemih, rektum, dan tulang belakang).
Baca juga: Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Ovarium? Ini Langkahnya...
Sekitar 20 persen wanita dengan kanker ovarium mengalami sembelit, diare, atau perubahan pola buang air besar (BAB) lainnya.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan penderitanya lebih sering kencing atau rasa urgensi yang lebih besar untuk buang air kecil.
Sekitar 7 persen mengatakan mereka mengalami masalah saluran kencing sebelum didiagnosis kanker ovarium.
Selain itu, para pasien juga mengungkapkan bahwa mereka merasakan sensasi rasa terbakar saat buang air kecil dan merasa kandung kemihnya masih penuh bahkan baru kencing.
Sakit punggung adalah kondisi umum yang memengaruhi jutaan orang setiap tahun. Sebagian besar kasusnya disebabkan oleh cedera.
Namun, jika Anda merasakan sakit punggung tidak kunjung membaik, tetapi Anda tidak pernah mengalami cedera, bisa jadi ini adalah gejala kanker ovarium.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Kanker Ovarium? Ini Faktor Risikonya...
Bagi sebagian orang, kanker ovarium akan mengakibatkan hilangnya nafsu makan.
Beberapa pasien mungkin merasakan kenyang, bahkan setelah makan sedikit saja. Sebagian lainnya, mengalami gangguan pencernaan, mual, atau muntah setelah makan.
Perubahan nafsu makan ini dapat membuat Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Gejala ini sering disalahartikan sebagai refluks asam atau kondisi pencernaan serupa.
Jika Anda mengalami menstruasi, kanker ovarium dapat memengaruhi menstruasi Anda dalam beberapa cara yaitu: