Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2024, 07:16 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Liver atau hati merupakan organ yang besar dan kuat yang melakukan ratusan fungsi penting untuk tubuh. Fungsi utamanya adalah menyaring racun dari darah.

Walaupun liver sudah memiliki sistem yang canggih untuk pekerjaan tersebut, tetapi perannya sebagai penyaring membuatnya rentan terhadap zat-zat sisa dan beracun.

Terlalu banyak racun bisa membuat liver bekerja berlebihan dan menurunkan fungsinya. Kondisi tersebut bisa terjadi sementara atau pun dalam periode lama.

Ketika dokter menyebut penyakit hati, biasanya itu merujuk kepada kondisi kronik yang bisa bersifat progresif seiring waktu. Pemicunya bisa karena infeksi virus, keracunan, serta sejumlah kondisi metabolik lainnya.

Hati memang memiliki kemampuan regenerasi yang hebat, tetapi jika terus-menerus bekerja keras untuk memulihkan diri, lambat laun akan membebaninya. Pada akhirnya, hati tidak dapat mengimbanginya dan rusak.

Baca juga: Pengobatan Kanker Hati Tanpa Kemoterapi

Untuk menjaga agar liver kita selalu dalam kondisi prima, ketahui apa saja yang bisa dilakukan:

Ilustrasi obat. Pexels Ilustrasi obat.

1. Batasi obat pereda nyeri
Parasetamol merupakan zat aktif yang dipakai pada lebih dari 600 jenis obat, termasuk obat pereda nyeri dan juga flu. Batasan aman konsumsi parasetamol pada orang dewasa tak lebih dari 4.000 miligram per hari. Dosis yang lebih tinggi dapat merusak hati. Sebaiknya jangan konsumsi obat yang mengandung parasetamol lebih dari satu jenis per hari, atau sesuaikan dengan aturan pakai dan rekomendasi dokter.

2. Minum obat dengan dosis tepat
Beberapa jenis bahan aktif obat bisa berdampak buruk bagi liver. Namun hal itu juga tergantung pada gen, pola makan, dan obat lain yang dikonsumsi bersamaan.

Konsultasikan pada dokter yang meresepkan obat jika muncul gejala rasa lelah, pusing, gatal-gatal, atau pun kulit dan mata jadi kekuningan setelah mencoba obat baru. Obat golongan statin untuk kolesterol tinggi dan beberapa jenis antibiotik merupakan jenis obat yang bisa menimbulkan efek samping.

Baca juga: Jangan Sembarangan Minum, Ini Efek Samping Obat Pereda Nyeri

3. Hati-hati dengan suplemen
Menurut data lebih dari seperempat kerusakan hati disebabkan karena konsumsi suplemen, termasuk jenis herbal. Oleh sebab itu jangan sembarangan mengonsumsi suplemen sebab di banyak negara suplemen tidak memiliki aturan yang ketat.

4. Konsumsi cukup buah dan sayur
Isilah piring dengan warna pelangi, alias penuh warna dari sayuran dan buah-buahan. Dengan demikian kita akan mendapat cukup nutrisi dan serat yang dibutuhkan tubuh.

Batasi konsumsi karbohidrat yang sudah diolah seperti makanan bertepung atau ultraproses. Mengurangi daging, lemak, dan juga susu tinggi lemak, juga bermanfaat bagi liver.

5. Jaga berat badan
Kelebihan berat badan akan membuat lemak menumpuk dalam tubuh, termasuk organ hati. Kondisi tersebut disebut juga dengan perlemakan hati yang bisa membuat hati membengkak dan rusak karena banyaknya tumpukan lemak.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Liver Sudah Parah yang Perlu Diwaspadai

6. Batasi paparan zat beracun
Ada berbagai zat kimia di sekitar kita, mulai dari polusi udara, gas buangan kendaraan, produk pembersih rumah tangga, hingga insektisida.

Zat kimia tersebut bisa terhirup, tertelan, atau diserap dan merusak sel-sel di liver. Lindungi diri dengan menggunakan masker saat berada di udara yang berpolusi atau saat bekerja membersihkan rumah dengan bahan pembersih.

7. Periksa kesehatan liver berkala
Hal ini perlu dilakukan jika ada riwayat penyakit liver dalam keluarga. Jika ditemukan sejak dini maka pengobatan bisa segera dilakukan dan tidak akan muncul gejala.

Pemeriksaan juga diperlukan jika kamu beresiko tinggi tertular hepatitis C, yaitu menjalani cuci darah, pernah memakai jarum suntik yang tidak steril, pernah mendapat transfusi darah, atau terinfeksi HIV.

Baca juga: Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Mencegah Kanker Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau