KOMPAS.com - Konsumsi garam terlalu banyak mengundang banyak penyakit.
Garam terdiri dari natrium dan sodium. Dalam jumlah sedikit, garam dibutuhkan untuk mengatur kadar air dalam tubuh.
Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi garam yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 2.000 mg atau setara dengan 1 sendok teh per hari.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Konsumsi Garam Terlalu Banyak? Ini Ulasannya...
Faktanya, banyak orang yang mengonsumsi lebih banyak.
Rata-rata asupan natrium orang dewasa secara global adalah 4.310 mg/hari (setara dengan konsumsi garam 10,78 gram/hari).
Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan rekomendasi WHO.
Kemungkinan kita berlebihan makan garam karena banyak makanan yang mengandung natrium secara alami maupun ditambahkan.
Baca juga: Studi: Konsumsi Tinggi Garam Tingkatkan 40 Persen Risiko Kanker Perut
Susu, daging, kerang, adalah contoh makanan yang mengandung natrium alami.
Lebih banyak lagi, makanan olahan yang mengandung garam dalam jumlah tinggi, seperti roti, daging olahan, dan makanan ringan, serta dalam bumbu-bumbu (misalnya, kecap dan saus ikan).
Natrium juga terkandung dalam natrium glutamat, yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan di banyak bagian dunia.
Penyakit apa saja yang bisa muncuk sebagai konsekuensinya? Simak terus artikel ini yang akan mengulasnya.
Baca juga: 6 Macam Penyakit Akibat Tubuh Kelebihan Garam
Mengutip Harvard TH Chan School of Public Health, berikut beberapa penyakit sebagai dampak buruk dari makan garam berlebihan:
Penyakit kardiovaskular terjadi karena kadar garam yang berlebihan dalam darah meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
Namun, peningkatkan tekanan darah mungkin tidak terjadi secara otomatis pada setiap orang.
Menurut penelitian, populasi dengan konsumsi garam yang lebih tinggi memiliki tekanan darah rata-rata yang lebih tinggi dan peningkatan tekanan darah yang lebih besar seiring bertambahnya usia.