Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Pikun Obatnya Apa? Berikut Penjelasan Dokter....

Kompas.com - 15/09/2024, 21:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Pikun bukan sekadar sering atau mudah lupa yang umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia, melainkan kondisi yang perlu diperhatikan dan mendapat perawatan yang sesuai.

Dalam dunia medis, penyakit pikun dikenal dengan istilah demensia alzheimer. Dilansir dari Alzheimer Association, gejala alzheimer, meliputi:

  • Penurunan atau kehilangan daya ingat
  • Kebingungan dan sering panik atau cemas
  • Disorientasi waktu, tempat, dan kejadian
  • Sulit berkomunikasi karena kemampuan bahasanya menurun
  • Penurunan kemampuan koordinasi tubuh
  • Sering merasa curiga dan marah kepada orang lain tanpa alasan yang jelas
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mengalami delusi, halusinasi, atau mimpi dan menganggapnya sebuah kejadian yang nyata
  • Tidak mampu melakukan rutinitas sehari-hari secara mandiri.

Penyebab demensia alzheimer, yaitu karena genetik dan/atau dipicu faktor lain, terutama gaya hidup yang tidak sehat. Masalah kronis, seperti penyakit diabetes dan kardiovaskular juga bisa menyebabkan alzheimer.

Baca juga: Penyakit Alzheimer Itu seperti Apa? Berikut Penjelasan Dokter Saraf...

Lalu, penyakit pikun obatnya apa?

Dokter spesialis neurologi dr. Baarid Luqman Hamidi, Sp. N., Subsp. NIITCC (K) menjelaskan bahwa penyakit alzheimer tidak bisa sembuh total, tetapi bisa dihambat perkembangannya dengan perubahan gaya hidup dan konsumsi obat yang sesuai.

"Kalau demensia alzheimer tidak bisa sembuh, tetapi bisa diperlambat, yaitu dengan perubahan gaya hidup, kemudian latihan (terapi), dan obat," kata dr. Baarid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/9/2024).

Baarid memberi contoh, obat yang bisa digunakan untuk penyakit pikun atau alzheimer salah satunya adalah ginkgo biloba.

"Ginkgo biloba itu termasuk herbal dan bukan psikotropika, tapi sudah terstandarisasi, diteliti, dan terbukti baik untuk pengobatan demensia (alzheimer), terutama saat tahap mild cognitive impairment (tahap awal demensia)," ujar dokter yang berpraktik di RS JIH Solo tersebut.

Baarid menambahkan, penggunaan ginkgo biloba untuk penyakit pikun atau alzheimer memerlukan resep dan pengawasan dari dokter.

"Jika digunakan tanpa petunjuk atau pengawasan, efek sampingnya bisa sakit kepala, pusing, dan jantung berdebar," katanya.

Adapun obat medis yang biasanya dipakai pada pasien alzheimer, dokter Baarid menjelaskan, salah satunya adalah obat golongan cholinesterase inhibitors.

"Kalau yang sifatnya bukan herbal, yang biasa kita pakai itu namanya donepezil atau golongan cholinesterase inhibitors. Jadi ingatannya, biasanya lebih baik, lebih cepat mengingat dengan dua gabungan obat alzheimer, yaitu ginkgo biloba dan donepezil," papar dokter sekaligus staf pengajar PPDS Neurologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).

Baca juga: Bagaimana Keluarga Harus Merawat Penderita Alzheimer? Ini Kata Psikiater...

Dikutip dari laman Drugs, ini merupakan obat yang menghambat enzim kolinesterase untuk menghambat asetilkolin.

Obat tersebut mampu mengembalikan keseimbangan zat yang menjadi pengantar sinyal di otak untuk meningkatkan daya ingat dan kesadaran.

Selain donepezil, obat golongan cholinesterase inhibitors lainnya, yaitu galantamine dan rivastigmine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau