KOMPAS.com - Berbagai penyakit dapat muncul akibat tubuh mengkonsumsi garam melebihi batas aman.
Merujuk pada Kementerian Kesehatan RI, batas aman konsumsi garam adalah 1 sendok teh (sdt)/orang/hari (5 gram/orang/hari) atau setara 2000 mg natrium/orang/hari.
Konsumsi garam bermanfaat agar tubuh mendapatkan natrium. Garam terdiri dari dua mineral, yaitu sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorida.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Garam yang Harus Diwaspadai
Mengutip Eat This, natrium penting didapat tubuh karena ini adalah bentuk elektrolit yang bermanfaat untuk menjaga homeostasis dalam tubuh, yang memungkinkan banyak fungsi tubuh bekerja dengan baik.
Namun, jika Anda mengonsumsi terlalu banyak natrium, hal itu dapat membuat tubuh Anda kehilangan keseimbangan dan menyebabkan beberapa efek samping.
Di bawah ini, akan mengulas secara ringkas macam penyakit yang bisa muncuk akibat tubuh kelebihan garam dari kebiasaan makan makanan asin.
Baca juga: 6 Manfaat Garam bagi Kesehatan yang Penting Diketahui
Disari dari Eat This, Healthline, dan Houston Methodist, munculnya banyak penyakit dapat menjadi efek samping jangka panjang dari kebiasaan makan makanan asin berlebihan.
Berikut macam penyakit akibat tubuh kelebihan garam:
Tekanan darah tinggi atau hipertensi tejadi karena pola makan tinggi natrium dapat menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah dan arteri Anda.
Sementara itu, hipertensi adalah kondisi medis utama yang menjadi penyebab penyakit kardiovaskular yang fatal.
Baca juga: 7 Efek Samping Makan Garam Berlebihan
Salah satu kemungkinan efek jangka panjang dari pola makan yang terlalu banyak garam adalah meningkatnya risiko penyakit jantung.
Itu karena asupan garam tinggi menyebabkan tingkat tekanan darah meningkat, sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan arteri.
Pada gilirannya, perubahan itu bisa menyebabkan penyakit jantung dan kematian dini.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Ini bisa karena asupan natrium terlalu tinggi yang menyebabkan hipertensi dan penyempitan pembuluh darah menuju ke otak.
Sel dan jaringan otak mulai mati hanya dalam beberapa menit tanpa darah atau oksigen.
Baca juga: Berapa Takaran Garam yang Aman untuk Bayi dan Anak-anak?