KOMPAS.com - Semua orang membutuhkan vitamin D, dan beberapa di antaranya membutuhkan asupan suplemen untuk mencapai angka kecukupan vitamin D harian.
Mengutip Cleveland Clinic, vitamin D merupakan vitamin penting yang larut dalam lemak, yang digunakan tubuh untuk perkembangan dan pemeliharaan tulang yang normal.
Vitamin ini juga berperan dalam sistem saraf, sistem muskuloskeletal, dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Tanda-tanda Keracunan Vitamin D karena Konsumsi Dosis Berlebihan
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka kecukupan vitamin D rata-rata setiap orang adalah 600 IU (15 mcg) per hari.
Angka kecukupan vitamin D harian sebenarnya bisa dipenuhi dari sinar matahari dan makanan.
Namun, kekurangan vitamin D bisa terjadi, sehingga membutuhkan asupan suplemen.
Baca juga: Apakah Konsumsi Suplemen Vitamin D Aman? Ini Ulasannya...
Menurut Kemenkes, penyebab kekurangan vitamin D biasanya karena gaya hidup yang cenderung menghindari matahari, penggunaan tabir surya, dan asupan makanan kaya vitamin D rendah (meliputi salmon, mackerel, tuna, minyak ikan cod, jamur, dan kuning telur).
Selain itu, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat seseorang lebih berisiko kekurangan vitamin D, sehingga membutuhkan asupan suplemen.
Kondisi apa saja yang membuat seseorang membutuhkan suplemen vitamin D? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Konsumsi Vitamin D Setiap Hari?
Mengutip Eating Well, ada tujuh kondisi yang membuat Anda lebih berisiko kekurangan vitamin D, di antaranya saat menjelang lanjut usia, mengalami osteoporosis, penyakit neurologis, serta hamil.
Pada saat itu juga adalah waktu yang sangat tepat, jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin D.
Berikut beberapa kondisi yang dimaksud:
Seiring bertambahnya usia, Anda mengalami proses penambahan dan kehilangan kepadatan dan massa tulang.
Setelah usia 50 tahun, kerusakan tulang (juga dikenal sebagai resorpsi) akan terjadi lebih cepat, jadi vitamin D dan kalsium yang cukup untuk memperkuat tulang sangat penting pada masa ini.
Penelitian yang dipublikasikan pada 2022 di Endocrine menunjukkan bahwa orang dewasa yang menua dapat memperoleh manfaat dari suplementasi vitamin D dosis rendah (sekitar 25 mikrogram sehari).
Baca juga: Orang-orang yang Berisiko Kekurangan Vitamin D, Bisa Bayi dan Orang Tua