Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Vitamin D Redakan Neuropati Perifer Akibat Kemoterapi

Kompas.com - 14/11/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bukti bahwa suplemen vitamin D dapat meredakan neuropati perifer akibat kemoterapi.

Melansir Everyday Health pada Kamis (9/11/2023), temuan tersebut diterbitkan dalam Journal of National Comprehensive Cancer Network (JNCCN) edisi November 2023.

Di dalamnya diungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekurangan vitamin D dan kemungkinan terjadi neuropati perifer akibat kemoterapi.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Orang yang Menjalani Kemoterapi?

Bagaimana risiko pasien kanker menderita neuropati perifer akibat kemoterapi?

Neuropati perifer mengacu pada gejala yang timbul dari kerusakan saraf tepi.

Obat kemoterapi untuk mengobati kanker dapat menjadi penyebab kerusakan saraf tepi sebagai efek sampingnya. Kondisi ini disebut sebagai neuropati perifer akibat kemoterapi (CIPN).

Peneliti senior Daniel L Hertz mengatakan bahwa neuropati perifer menyebabkan orang merasakan mati rasa, kesemutan, sensasi terbakar di tangan dan kaki berkepanjangan.

Sebagian besar dari kasusnya tidak dapat diobati dan terkadang permanen.

“Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup fisik, sosial, emosional, dan finansial mereka secara permanen,” kata Dr. Hertz.

Baca juga: 4 Nutrisi untuk Penderita Kanker Selama Kemoterapi

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada BMC Cancer pada Februari 2019, diperkirakan sebanyak 6 dari 10 pasien yang diobati dengan obat kemoterapi kanker paclitaxel mengembangkan neuropati perifer, dan sebanyak 3 dari 10 memiliki gejala yang parah.

Paclitaxel digunakan untuk mengobati kanker stadium lanjut pada ovarium, payudara, kanker paru non-sel kecil, dan sarkoma Kaposi (kanker kulit dan selaput lendir yang umum ditemukan pada penderita AIDS), menurut Mayo Clinic.

Obat tersebut mengganggu pertumbuhan sel kanker hingga akhirnya musnah. Namun, pertumbuhan sel-sel tubuh normal juga bisa terpengaruh.

Efek samping kemoterapi bisa berkembang berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat.

Baca juga: 8 Makanan Terbaik Selama Kemoterapi untuk Penderita Kanker

Bagaimana vitamin D berdampak pada neuropati perifer?

Para peneliti menggunakan data sekitar 1.200 pasien kanker payudara stadium awal dari studi SWOG S0221, yang membandingkan rejimen kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium awal yang berisiko tinggi.

Itu untuk melihat bagaimana kadar vitamin D dapat berdampak terhadap kemungkinan neuropati perifer terjadi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Mereka menemukan bahwa 20,7 persen pasien dengan kekurangan vitamin D mengalami neuropati perifer akibat kemoterapi tingkat 3, dibandingkan 14,2 persen pasien dengan kadar vitamin D yang cukup.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau