Jika Anda konsisten mengurangi konsumsi gula, kadar glukosa darah Anda juga bisa terjaga stabil.
Stabilitas gula darah sangat penting untuk mencegah Anda mengalami pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Hal tersebut karena konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel dalam tubuh sudah tidak sensitif terhadap insulin akibat glukosa dalam darah terlalu banyak.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas untuk mengurangi kelebihan gula dalam aliran darah Anda. Insulin memungkinkan gula dibawa masuk ke sel-sel seluruh tubuh untuk menjadi energi.
Menurut Kemenkes RI, kadar gula darah normal adalah 70-100 mg/dL, pradiabetes 100-125 mg/dL, dan diabetes 126 mg/dL ke atas.
Baca juga: Berapa Batas Konsumsi Gula untuk Anak? Ini Penjelasannya...
Konsumsi gula berlebihan, terutama gula tambahan, bisa mengganggu kesehatan jantung, jadi menguranginya akan mendukung organ ini sehat terus.
Gula tambahan secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan penyakit jantung.
Pola makan yang banyak mengandung gula tambahan dikaitkan dengan kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida adalah sejenis lemak darah.
Trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, apalagi jika Anda sudah mengalami obesitas.
Gula yang kita makan dan tertinggal di mulut adalah makanan bagi bakteri di dalamnya.
Pemecahan gula oleh bakteri di mulut dapat menghasilkan asam yang merusak permukaan gigi, yang membuat gigi berlubang.
Terlalu banyak gula yang Anda makan, akan membuat bakteri hidup subur dan menghasilkan lebih banyak asam perusak gigi.
Oleh karena itu, manfaat mengurangi konsumsi gula adalah membantu Anda menjaga kesehatan mulut.
Baca juga: Adakah Obat Alami untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya...
Makanan manis sering kali menjadi pelarian untuk melepas stres, tetapi sebenarnya mengurangi makanan maupun minuan manis lebih membantu.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian pada minuman manis. Hasilnya, kebiasaan minum minuman manis dapat meningkatkan risiko depresi.