KOMPAS.com - Gula dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama, tetapi kebanyakan dari kita mengonsumsinya berlebihan.
Anjuran konsumsi gula per orang per hari dalam batas aman adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Namun, sangat mungkin asupan gula kita per hari lebih dari 4 sendok makan. Jika dibayangkan sekali minum satu gelas es teh yang dibuat sendiri saja, kita bisa menambahkan 2 sendok makan gula.
Baca juga: Apa Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Gula? Ini Penjelasannya...
Padahal, gula terkandung dalam banyak makanan, minuman, atau kondimen, terutama yang melalui ultra proses. Contohnya, gorengan, aneka jenis kue, minuman kemasan beraroma, bahkan aneka saos.
Penting diketahui juga bahwa banyak makanan yang mengandung gula secara alami seperti buah-buahan.
Karbohidrat yang kita makan dari nasi, mie, ubi-ubian, dan lainnya akan dipecah dalam sistem pencernaan kita menjadi gula bernama glukosa, yang kemudian akan masuk ke aliran darah.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Mengurangi Konsumsi Gula?
Jadi, apakah bisa Anda bayangkan berapa banyak kemungkinan gula yang bisa Anda konsumsi dalam sehari? Apakah pas 50 gram?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula berlebihan bisa memicu berbagai masalah kesehatan jangka panjang, dimulai dari kegemukan dan diabetes.
Oleh karena itu, para pakar kesehatan merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi gula, setidaknya sampai batas aman 50 gram per hari.
Artikel ini selanjutnya akan mengulas mengenai manfaat yang bisa kita dapat dari mengurangi asupan gula.
Baca juga: Apa Saja Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih? Ini Ulasannya...
Berikut beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari mengurangi asupan gula harian:
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi gula melebihi batas yang direkomendasikan untuk tetap sehat telah dikaitkan dengan obesitas.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula dalam berbagai bentuknya dapat mencegah kenaikan berat badan.
Mengutip Health, pola makan yang mengandung banyak gula, terutama gula tambahan dikaitkan dengan penumpukan lemak visceral (yang menyelubungi organ dalam perut).
Lemak ini terkait dengan penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Baca juga: Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Bersifat Kronis