KOMPAS.com-Hidrokuinon atau HQ adalah senyawa kimia yang digunakan dalam produk perawatan kulit atau skincare dengan tujuan mencerahkan kulit dan menghilangkan flek hitam.
Penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya potensi kanker.
"Efek jangka panjang hiperpigmentasi paradoks (ochronosis eksogen), risiko toksisitas (keracunan) dan risiko atau potensi kanker," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Universitas Indonesia dr. Adhimukti T. Sampurna Sp.KK, Sabtu (29/9/2024), seperti ditulis Antara.
Baca juga: Kenali Apa Itu Hidrokuinon dan Bahayanya pada Kulit
Adhi mengatakan, batas maksimal hidrokuinon (HQ) dalam skincare adalah 2 persen, namun tetap tidak boleh digunakan dalam jangka panjang dan harus dalam pengawasan dokter.
Sementara konsentrasi yang lebih tinggi sampai 4 persen atau lebih, biasanya hanya diberikan melalui resep dokter.
"Hidrokuinon bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan dalam produksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Produksi melanin menurun, membantu menyamarkan atau menghilangkan hiperpigmentasi," jelasnya.
Skincare dengan kandungan hidrokuinon juga biasanya memberi efek pada kulit seperti menghilangkan bintik hitam, melasma atau bercak abu-abu pada pipi, bekas jerawat atau flek akibat pajanan sinar UV matahari.
Namun, penggunaan hidrokuinon dalam jangka waktu tertentu dapat memberikan efek negatif pada wajah, terlebih jika kadarnya berlebihan.
Adhi mengatakan, dalam jangka pendek, kulit bisa menjadi iritasi, kemerahan atau menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
"Penggunaan hidrokuinon jangka pendek yaitu iritasi kulit, kemerahan, kulit kering mengelupas, peningkatan sensitivitas terhadap sinar UV matahari, dermatitis kontak alergik," katanya.
Maka itu, penting untuk mencari skincare yang aman dan tidak memiliki kandungan hidrokuinon. Ciri produk dengan hidrokuinon yang bisa diperhatikan adalah bila dibiarkan dalam udara luar menjadi reaksi teroksidasi kemudian warnanya berubah kecoklatan.
Seperti dilansir safecosmetics.org, penggunaan hidrokuinon membawa sejumlah risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, seperti:
-Kanker: Hidrokuinon bekerja dengan mengurangi produksi dan meningkatkan degradasi pigmen melanin di kulit. Hal ini meningkatkan paparan kulit terhadap sinar UVA dan UVB, sehingga meningkatkan risiko kanker kulit.
-Toksisitas organ-sistem: Penggunaan jangka panjang hidrokuinon telah dikaitkan dengan kondisi kulit yang disebut ochronosis, di mana kulit menjadi lebih tebal dan berubah warna menjadi kebiruan-abu-abu.
Ochronosis adalah kondisi yang sulit untuk dibalikkan dan sering terjadi pada mereka yang menggunakan produk berbahan hidrokuinon dalam jangka panjang. Lebih lanjut, paparan hidrokuinon pada mata dapat menyebabkan pigmentasi yang tidak normal dan bahkan kerusakan permanen pada kornea, yang berpotensi menyebabkan gangguan penglihatan.
-Iritasi saluran pernapasan: Hidrokuinon dapat berbahaya jika terhirup, menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan bagian atas. Sebuah studi tentang paparan hidrokuinon di tempat kerja menunjukkan bahwa subjek yang terpapar hidrokuinon memiliki prevalensi batuk yang lebih tinggi dan kapasitas paru-paru yang berkurang dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak terpapar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.