Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikah tapi Merasa Kesepian, Apa Penyebab dan Solusinya?

Kompas.com - 12/10/2024, 10:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kita mungkin mengira pernikahan akan membuat kita tak pernah merasa kesepian. Nyatanya, wajar jika kita merasa terisolasi dalam sebuah pernikahan.

Menurut survei yang dilakukan lembaga nonprofit di Amerika AARP, tahun 2018 terungkap bahwa satu dari tiga orang berusia di atas 45 tahun yang sudah menikah mengaku kesepian.

Bukan berarti sendirian dalam pernikahan adalah hal yang normal. Jika kita mengalami kesepian, biasanya itu adalah tanda bahwa ada masalah mendasar dalam hubungan tersebut atau dalam kehidupan pribadi yang harus ditangani.

Terkadang tanpa disadari kamu dan pasangan sudah terbiasa dengan rutinitas yang secara tidak sadar menciptakan jarak di antara masing-masing. Dia mungkin ingin bersantai dengan melihat media sosialnya, sedangkan kamu mungkin ingin menonton serial favorit.

Jika sudah memiliki anak, masing-masing mungkin telah "menentukan" bidang atau tanggung jawab sendiri. Misalnya, kamu mungkin mengurusi tugas sekolah anak-anak, sedangkan istri mengurusi menidurkan mereka.

Baca juga: Kenali Dampak Fisik dan Psikologis Pernikahan Dini

Dalam situasi seperti ini, tidak banyak kebutuhan untuk berkomunikasi satu sama lain. Kebutuhan keluarga saja dapat membuat kamu berdua kelelahan.

Seiring berjalannya waktu, dan dengan faktor-faktor tambahan seperti jadwal yang padat dan tekanan dari pekerjaan, perasaan terisolasi seseorang dapat tumbuh.

Ilustrasi kesepian menghadapi pandemi SHUTTERSTOCK/evrymmnt Ilustrasi kesepian menghadapi pandemi

Pada dasarnya rasa kesepian bisa timbul karena tidak adanya kesamaan harapan, kurang perhatian, kurang dukungan, serta tidak pernah menyelesaikan masalah yang timbul.

Rasa kesepian ini juga lebih banyak dirasakan perempuan karena mereka lebih ekspresif tentang apa yang dirasakannya.

Baca juga: Pornografi Jadi Pelarian Rasa Kesepian

Sendirian atau kesepian

Ada perbedaan besar antara sendirian dan kesepian. Sendirian bisa berarti kamu secara fisik tidak berada di antara orang lain atau tidak terikat dengan siapa pun.

"Sementara merasa kesepian lebih berkaitan dengan seberapa besar hubungan bisa memenuhi kebutuhan Anda dan seberapa penuh kehidupan Anda terasa," kata terapis pernikahan Kiundra Jackson.

Ia menambahkan, kesepian adalah sesuatu yang dalam karena merupakan keadaan psikologis tentang apa yang seseorang rasakan dalam hubungannya, dan seberapa berkualitas.

Dalam konteks pernikahan, jika pernikahan itu tidak memenuhi kebutuhan kamu akan persahabatan, cinta, kasih sayang, atau kebutuhan sosial lainnya, kamu mungkin merasa kesepian meskipun secara teknis memiliki pasangan hidup.

"Jika rasa kesepian dibiarkan, pada akhirnya akan timbul tekanan dalam pernikahan, mulai dari konflik, merasa tidak terhubung dengan pasangan, bahkan perceraian," kata psikolog klinis Cheak Ching, seperti dikutip CNA News.

Salah satu tanda awal kesepian adalah ketika pihak istri mulai mengungkapkan ketidakpuasan dan berharap suaminya akan berusaha memenuhi kebutuhannya untuk terhubung secara emosional.

“Beberapa wanita mungkin mengungkapkan hal ini dengan bersikap kritis atau menyalahkan. Mereka mungkin mengeluh karena merasa diabaikan, tidak penting, tidak diprioritaskan, atau tidak dihargai,” kata Cheak.

Dalam kondisi kesepian, seseorang bisa saja mencari dukungan emosional dari orang lain, bukannya pasangannya. Masing-masing juga mulai tidak butuh lagi keintiman, baik secara fisik atau emosi.

Baca juga: Ciri Anak yang Kesepian dan Cara Orangtua Membantunya

Terhubung kembali

Mulailah dengan membuka percakapan terbuka dan jujur. Dengan demikian, kamu bisa berbagi perasaan terdalam dan juga perasaan rentan yang dirasakan. Yang paling penting, lakukan pembicaraan tanpa menyalahkan pasangan untuk mencegah perasaan terpisah lebih buruk.

Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama yang bermakna, misalnya ngopi bareng di kafe favorit atau di teras rumah seminggu sekali sambil bercerita tentang perasaan atau rencana-rencana yang dibuat.

Fokus ke dalam diri juga bisa membantu. Misalnya saja melakukan hobi, merawat rambut ke salon, atau apa pun yang membuat perasaan bahagia.

Terkait kesepian dalam pernikahan, sering kali ada kesedihan tentang hilangnya hubungan, kebencian karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi, dan ketakutan bahwa mereka akan semakin menjauh dan kehilangan hubungan.

Jadi, bicaralah dan cari bantuan sekarang. Intervensi dini dapat mencegah terbentuknya keretakan yang lebih dalam.

Baca juga: Bukan Tak Cinta, 5 Hal Ini Bisa Membuat Anda Bosan dengan Pasangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau