Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Pada Kematian Manusia? Ini Fakta-faktanya...

Kompas.com - 12/10/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Untuk menyatakan hal itu, dokter akan mengecek dengan melakukan resusitasi jantung paru (CPR), penggunaan defibrilator eksternal otomatis (AED), dan banyak lagi.

Saat kematian biologis sudah terjadi, tidak ada cara untuk menyadarkan kembali orang tersebut.

Pertolongan untuk menyadarkan kembali seseorang hanya memungkinkan dilakukan pada tahap kematian klinis, meski tidak semuanya berhasil.

  • CPR tidak selalu berhasil

CPR yang umum diberikan sebagai pertolongan pertama untuk menyadarkan kembali pasien tidak selalu berhasil.

Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa tindakan CPR kemungkinan 75 persen pasti berhasil menyadarkan orang.

Namun, kenyataannya berbeda, terutama untuk orang-orang yang telah menderita penyakit kronis (jangka panjang) dan sudah pada tingkat parah.

Menurut penelitian, tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan setelah CPR rata-rata sekitar 12 persen untuk serangan jantung di luar rumah sakit, dan 24 hingga 40 persen untuk serangan jantung di dalam rumah sakit.

Baca juga: Kenali Sindrom Kematian Mendadak akibat Aritmia yang Bisa Sebabkan Meninggal Saat Tidur

  • Pendengaran jadi indra terakhir yang mati

Para pakar meyakini bahwa pendengaran manusia adalah indra terakhir yang akan hidup sebelum kematian biologis terjadi.

Sebuah studi dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa sistem pendengaran pasien di rumah sakit merespons dengan baik seperti sistem pendengaran pada orang yang muda dan sehat beberapa jam sebelum kematian.

Oleh karena itu, dokter biasanya akan mendorong para keluarga pasien untuk membisikan kata-kata perpisahan sebelum pasien tersebut meninggal.

  • Orang meninggal bisa kencing dan buang air besar

Saat manusia hidup, otak terus-menerus memberi sinyal untuk mengontrol berbagai bagian tubuh dalam melakukan segala sesuatu.

Saat meninggal, sinyal-sinyal itu berhenti, sehingga semua otot akan menjadi rileks, termasuk otot pada kandung kemih dan sfingter.

Itu mengakibatkan air seni dan feses yang masih ada di dalam tubuh orang yang meninggal dapat keluar tanpa kendali.

Baca juga: Apa Penyebab Kematian pada Penderita Alzheimer? Ini Penjelasannya...

  • Morfin kadang diberikan untuk meredakan rasa kekurangan udara

Morfin adalah obat pereda nyeri yang kuat. Terkadang, dokter memberikan morfin kepada pasien yang sudah sekarat dan kesulitan bernapas.

Pada orang sekarat, tekanan darah turun dan lebih sedikit oksigen yang sampai ke organ tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau