Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit Alzheimer dan bentuk-bentuk demensia lainnya menduduki peringkat ketujuh penyebab kematian, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021.

WHO menyebutkan bahwa penyakit Alzheimer telah menewaskan 1,8 juta jiwa di seluruh dunia.

Perempuan lebih banyak terkena dampak penyakit ini. Secara global, 68 persen kematian akibat Alzheimer dan bentuk-bentuk demensia lainnya dialami oleh perempuan.

Baca juga: Peringati Hari Alzheimer Sedunia dengan Mengenali Fakta-faktanya

Kematian akibat penyakit Alzheimer dan demensia lainnya meningkat drastis, hampir empat kali lipat sejak 2000.

Mengutip Very Well Health, Alzheimer merupakan satu-satunya penyakit yang belum ada pengobatan atau penyembuhannya di antara penyakit penyebab kematian lainnya.

Penderita Alzheimer biasanya meninggal akibat masalah terkait dengan penyakit ini, seperti pneumonia, kekurangan gizi, dan masalah mobilitas.

Baca terus artikel ini untuk mengetahui ulasan lebih lanjut tentang berbagai penyebab kematian pada orang dengan Alzheimer.

Baca juga: Alzheimer, Bikin Eyang Putri Necis Lupa Berdandan dan Keluarganya

Penyebab kematian pada penderita Alzheimer

Mengutip National Institute on Aging (NIA), penyakit Alzheimer adalah kelainan otak yang perlahan-lahan menghancurkan daya ingat dan kemampuan berpikir, dan akhirnya, kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas yang paling sederhana.

Penyebab penyakit Alzheimer adalah penumpukan plak amiloid dan tau tangle (serat kusut) di otak.

Penyakit ini terdiri dari beberapa tahapan sebelum pada akhirnya bisa mengakibatkan kematian, yaitu tingkat ringan, sedang, dan parah.

Menjelang akhir hayat, orang tersebut mungkin berada di tempat tidur sebagian besar atau sepanjang waktu karena tubuh mati.

Baca juga: Bagaimana Keluarga Harus Merawat Penderita Alzheimer? Ini Kata Psikiater...

Menurut Very Well Health, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian karena beberapa masalah kesehatan yang menyertainya, seperti berikut:

  • Gangguan menelan

Orang dengan penyakit Alzheimer stadium lanjut bisa mengalami penurunan nafsu makan dan kesulitan menelan, yang mana bisa menyebabkan gizi buruk dan aspirasi saat makanan masuk ke tenggorokan.

Dalam dunia medis, dikenal aspirasi yang merupakan kondisi makanan masuk ke dalam paru-paru.

Seseorang yang tidak dapat batuk dan mengeluarkan makanan dari tenggorokan sebelum mencapai paru-paru memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau