KOMPAS.com - Olahraga saat haid mungkin terkesan berat untuk dilakukan. Terlebih, wanita sering kali mengalami kram, kembung, memiliki suasana hati atau mood yang kurang baik, dan merasa kelelahan saat menstruasi.
Padahal, olahraga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi keluhan-keluhan selama menstruasi.
Artikel ini akan mengulas mengenai efek olahraga saat haid dan jenis workout yang aman dilakukan.
Baca juga: Meminimalkan Keluhan Setelah Olahraga: Demi Hidup yang Berkualitas
Sebagian orang menganggap bahwa olahraga saat haid kurang dianjurkan. Faktanya dari sisi medis, olahraga justru dapat meredakan keluhan-keluhan yang dialami wanita.
Hal itu karena olahraga dapat mendorong produksi hormon endorfin sebagai pereda nyeri alami sekaligus memperbaiki mood atau suasana hati.
Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat olahraga saat haid:
Salah satu manfaat potensial terbesar dari olahraga yaitu meredakan kram dan nyeri menstruasi.
Sebuah tinjauan tahun 2019 menunjukkan bahwa olahraga selama 45-60 menit sebanyak 3 kali seminggu dapat mengurangi intensitas kram menstruasi.
Selain melepas hormon endorfin, olahraga meningkatkan beta-dorfin dalam darah yang memblokir rasa sakit selama haid.
Olahraga rutin dapat melancarkan peredaran darah dan menurunkan kadar aldosteron, hormon yang memicu retensi cairan.
Dengan begitu, peradangan pada tubuh, seperti perut kembung dan nyeri payudara dapat diminimalkan dengan workout.
Baca juga: Rutinitas Olahraga Cegah Serangan Jantung Saat Bekerja
Kadar hormon progesteron dan estrogen wanita berada pada titik terendah. Kondisi ini menimbulkan perasaan lelah dan kurang berenergi.
Dengan berolahraga, seseorang dapat mengelola energi dalam tubuh sehingga tlebih bertenaga dan tidak mudah lelah.
Di akhir periode menstruasi, kadar estrogen akan mengalami penurunan sehingga memicu perasaan sedih, marah, cemas, atau depresi.
Untungnya, aktivitas fisik dapat membantu memperbaikin suasana hati dengan melepaskan endorfin dan neurotransmiter, seperti endorfin, yang memberikan perasaan senang.
Dikutip dari Health, tinjauan terhadap 17 studi tahun 2020 menyimpulkan bahwa olahraga efektif untuk memperbaiki gejala psikologis sindrom pramenstruasi (PMS).
Penelitian menunjukkan bahwa tetap aktif juga dapat menjaga keseimbangan suasana hati Anda selama menstruasi.
Olahraga secukupnya saat haid dapat melancarkan sirkulasi darah, terutama di area pinggul sehingga mencegah pegal-pegal dan perasaan berat di area tersebut.
Baca juga: Olahraga Apa yang Bisa Menurunkan Trigliserida? Ini Penjelasannya...
Beberapa hari pertama menstruasi, wanita biasanya mengalami ketidaknyamanan dan cenderung memiliki aliran darah yang deras.
Itu sebabnya, wanita lebih dianjurkan melakukan latihan dengan gerakan ringan dan intensitas ringan di hari pertama sampai ketiga menstruasi.
Dilansir dari Healthline, dokter spesialis kandungan dr. John Thoppil juga menekankan perlunya latihan yang bervariasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat haid.
Dengan menimbang beberapa hal di atas, berikut beberapa contoh olahraga yang bisa dilakukan saat haid:
Baca juga: Olahraga Apa yang Cocok untuk Diabetes? Berikut Anjuran Dokter...
Meskipun olahraga saat haid aman dilakukan, Anda sebaiknya menghindari latihan intensitas tinggi karena bisa memberi efek pada siklus menstruasi, bahkan menyebabkan haid berhenti.
Olahraga yang sebaiknya dihindari ketika menstruasi, yaitu lari cepat atau jarak jauh, bela diri, mengangkat beban yang terlalu berat, dan yoga dengan posisi terbalik.
Kemudian jika ingin berolahraga saat haid, pastikan melakukan peregangan terlebih dahulu, memakai pembalut dengan bahan yang nyaman dan berdaya serap tinggi, cukupi asupan cairan, dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.