Anak mungkin akan mengalami infeksi virus atau bakteri berulang selama beberapa minggu terakhir.
Anak penderita leukemia sering menunjukkan gejala infeksi, seperti demam, pilek, dan batuk.
Nyeri pada tulang dan sendi merupakan gejala kanker darah yang umum lainnya.
Gejala ini biasanya disebabkan oleh sumsum tulang yang terlalu padat dan penuh.
Nyeri perut juga bisa menjadi gejala leukemia pada anak-anak. Ini karena kanker darah ini bisa membuat organ-organ di dalam perut (seperti ginjal, hati, dan limpa) mengalami pembengkakan.
Sakit perut bisa membuat anak mengalami hilang nafsu makan dan berat badan turun.
Baca juga: 4 Jenis Utama Leukemia dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Anak dengan leukemia juga bisa mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di bawah lengan, selangkangan, dada, atau leher.
Pembengkakan terjadi karena sel-sel leukemia terkumpul di kelenjar getah bening tersebut.
Sel-sel leukemia bisa berkumpul di sekitar timus, organ kecil tepat di belakang tulang dada.
Akibatnya, penyakit ini bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan bernapas, mengi, batuk, dan nyeri dada.
Tanda-tanda leukemia pada anak di atas dapat muncul tiba-tiba dalam hitungan hari atau minggu pada anak dengan leukemia akut, seperti leukemia limfoblastik akut (ALL) atau leukemia mieloblastik akut (AML).
Pada leukemia kronis seperti leukemia mieloid kronik (CML), tanda-tanda di atas dapat berkembang perlahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Baca juga: 8 Jenis Leukemia yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.