Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Faktor Penyebab Stroke di Usia Muda? Ini Kata Dokter...

Kompas.com - 26/10/2024, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang berpikir bahwa stroke hanya terjadi orang lanjut usia. Namun, kini justru banyak orang di usia produktif mengalami stroke.

Keluhan stroke di usia muda sama halnya dengan yang dialami oleh orang tua, di antaranya:

  • Mati rasa atau kelemahan tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki
  • Kesulitan menjaga keseimbangan, sempoyongan
  • Sakit kepala berat atau pusing yang terjadi secara tiba-tiba dan intens
  • Pandangan satu mata kabur
  • Bicara pelo, sulit diajak berkomunikasi, atau tidak dapat berbicara.

Baca juga: Apakah Penderita Stroke Bisa Kembali Normal? Ini Penjelasan Dokter

Lantas, apa saja faktor penyebab stroke di usia muda?

Dokter spesialis saraf Dr.dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp.S (K) mengatakan, faktor penyebab stroke di usia muda, yaitu gaya hidup yang tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan tinggi lemak dan gula.

"Beberapa usia yang saya temui sekitar 30 sampai 40 tahun itu meningkat sekali dan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke di usia muda ini karena disebabkan gaya hidup yang kurang sehat," kata Dodik dalam diskusi daring, seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/10/2024).

Ia menambahkan, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga tingkat stres tinggi juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko terjadinya serangan stroke pada populasi usia muda.

"Tingkat stres juga penting karena pada mereka itu iklim kompetisi mungkin menjadi tinggi sehingga terjadi gangguan tidur dan semua ini menjadi risiko terjadinya stroke," imbuh dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni).

Selain gaya hidup, riwayat penyakit genetik serta kondisi penyerta, seperti hipertensi, diabetes, displidemia, dan obesitas, juga termasuk penyebab stroke di usia muda.

Walapun stroke terjadi secara tiba-tiba, penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan slogan 30 + 1D, yaitu:

  • Olahraga 30 menit setiap hari
  • Olah seni atau menjalani hobi dan kegiatan yang membuat hati senang
  • Olah jiwa atau mendekatkan diri dengan Tuhan dan tidak melakukan sesuatu secara terburu-buru
  • Diet sehat dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak.

Baca juga: Apakah Trigliserida Tinggi Menyebabkan Stroke? Ini Penjelasannya...

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono mengatakan, 90 persen kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, merokok, hingga kurang aktivitas fisik.

"Sebenarnya 90 persen kejadian stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dislipidemia, gangguan jantung, merokok, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, stres, dan konsumsi alkohol," kata Yudhi, dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes

Dalam hal ini, Kemenkes mendorong kegiatan skrining kesehatan yang dilakukan saat hari ulang tahun setiap penduduk sebagai langkah pencegahan peningkatan prevalensi kasus stroke di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau