KOMPAS.com - Diabetes sering kali baru diketahui ketika sudah parah.
Orang dengan diabetes yang sudah parah biasanya memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi (hiperglikemia) dan berlangsung lama.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anda akan dikatakan menderita diabetes, jika:
Ada pun tanda-tanda dari diabetes yang sudah parah akan dijelaskan dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Penderita Diabetes, jika Penyakitnya Dibiarkan?
Dikutip dari Very Well Health, tanda-tanda diabetes yang sudah parah muncul ketika Anda mengalami hiperglikemia dalam jangka waktu lama.
Gejala diabetes yang sudah parah meliputi berikut:
Sakit perut bisa menjadi gejala diabetes yang sudah parah, karena berkembangnya komplikasi seperti gastroparesis dan ketoasidosis diabetik.
Gastroparesis atau pengosongan lambung yang tertunda terjadi karena hiperglikemia sampai merusak saraf di lambung.
Ketoasidosis diabetik merupakan keadaan darurat medis akibat diabetes yang perlu segera ditangani.
Penurunan berat badan yang tanpa disengaja merupakan tanda penting bagi penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Tanda-tanda diabetes parah ini sering kali dialami anak-anak yang sudah mengalami gejala lainnya, seperti rasa haus ekstrem dan sering buang air kecil.
Banyak anak yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 kehilangan berat badan sebelum mereka didiagnosis, karena tubuh mereka tidak dapat menggunakan gula dalam aliran darah sebagai bahan bakar.
Baca juga: 3 Gejala Diabetes yang Paling Umum: Polidipsia, Poliuria, dan Polifagia
Mati rasa, kesemutan, atau rasa nyeri pada tangan dan kaki bisa terjadi bersamaan sebagai gejala diabetes yang sudah parah.
Ini terjadi karena kadar gula darah tinggi sudah menyebabkan kerusakan pada saraf ekstremitas (saraf yang mengatur anggota tubuh bagian atas dan bawah). Kondisi ini disebut juga sebagai neuropati perifer.
Sejumlah tanda-tanda diabetes yang sudah parah lainnya juga bisa muncul ketika sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik terjadi.
Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik adalah komplikasi gula darah tinggi yang sangat serius pada penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Tanda-tanda sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik, meliputi rasa haus ekstrem, kebingungan, demam tinggi, dan kelemahan otot atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Perlu Cek Kadar Gula Darah Setiap Hari?
Jika ketoasidosis diabetik terjadi, ini bisa menjadi tanda bahwa diabetes sudah berkembang parah.
DKA terjadi saat tubuh memiliki sedikit atau tidak ada insulin yang digunakan untuk membawa glukosa ke sel-sel tubuh sebagai sumber energi.
Akibatnya, tubuh membakar lemak sebagai sumber energi dan menghasilkan produk sampingan berupa keton yang beracun. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan sel.
Tanda-tanda ketoasidosis diabetik, meliputi bernapas cepat dan dalam, kulit dan mulut kering, wajah memerah, napas bau buah, sakit kepala, otot nyeri dan kaku, mual dan muntah, serta sakit perut.
Itu sekaligus menjadi gejala diabetes yang sudah parah.
Anda yang memiliki diabetes yang sudah parah berisiko lebih tinggi terkena komplikasi berbagai penyakit, seperti yang diungkapkan oleh Kemenkes, diabetes adalah mother of all diseases.
Diabetes seperti ibu yang melahirkan banyak anak, diabetes “melahirkan” berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, neuropati (kerusakan saraf), nefropati (kerusakan ginjal), dan lainnya.
Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Jadi Penyebab Disfungsi Seksual? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.