KOMPAS.com - Cukup tidur yang berkualitas dapat membantu untuk memperlambat penuaan biologis dan meningkatkan peluang hidup panjang umur.
Karena tidur adalah waktu untuk tubuh menyembuhkan dan memulihkan diri sendiri.
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa manfaat tidur, meliputi waktu untuk sistem kekebalan tubuh memperbaiki otot yang sakit dan jaringan yang cedera.
Baca juga: Setelah Jam 10 Malam, Hindari Aktivitas Ini agar Tidur Nyenyak
Ruang antara sel-sel otak melebar, memungkinkan cairan membuang racun.
Memori juga memproses, mengkonsolidasikan, dan menyimpan apa yang telah terjadi.
Otot menjadi rileks, dan kelenjar serta jaringan mengeluarkan hormon-hormon penting, seperti hormon pertumbuhan dan testosteron.
Tidur yang tidak cukup dapat memiliki efek sebaliknya, begitu pula tidur terlalu banyak.
Jadi, tidur lebih lama bukan cara untuk meningkatkan manfaatnya untuk memperlambat penuaan biologis Anda.
Baca juga: Cukup Tidur Nyenyak Jadi Peluang Hidup Panjang Umur, Ini Penjelasannya...
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam.
Dikutip dari Very Well Health, waktu tidur terlalu lama dicirikan berlangsung lebih dari 10 jam dalam semalam.
Durasi tidur selama itu tidak terkait dengan penuaan biologis yang melambat, justru masalah kesehatan yang mengurangi peluang hidup panjang umur.
Para peneliti menemukan bahwa jika orang tidur kurang dari tujuh jam per malam atau lebih dari delapan jam per malam, mereka memiliki risiko kematian yang lebih tinggi (masing-masing 24 persen dan 17 persen).
Penggunaan obat tidur, yang mengindikasikan adanya masalah tidur, juga meningkatkan risiko kematian sekitar sepertiga.
Dalam sebuah penelitian, orang yang tidur terlalu lama dikaitkan dengan penyakit kejiwaan dan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi.
Baca juga: Kenali Kebiasaan Tidur Sehat di Hari Kesehatan Nasional
IMT normal orang Indonesia menurut Kemenkes adalah 18,5 hingga 25,0. IMT yang lebih tinggi menandakan kegemukan atau obesitas, yang memicu berbagai masalah kesehatan.