Kurkumin diketahui memiliki efek antioksidan yang umumnya bermanfaat dan membantu mencegah kerusakan DNA.
Namun, kurkumin dapat menyebabkan stres oksidatif terlebih dahulu sebelum berfungsi sebagai antioksidan. Hal ini lah yang kemudian diduga bisa menimbulkan risiko kanker.
Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat.
Sebagian besar orang dewasa yang sehat mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui asupan makanan.
Sementara, kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh gagal memproduksi hemoglobin atau pigmen pembawa oksigen dalam sel darah merah, sehingga memicu anemia.
Kurkumin dalam kunyit memiliki kemampuan untuk mengikat zat besi. Hal ini bermanfaat bagi orang dengan kondisi kelebihan zat besi di dalam tubuh.
Namun, bagi mereka yang memerlukan tambahan zat besi, curcumin dapat mengikat mineral ini, sehingga tidak dapat digunakan tubuh dengan optimal.
Baca juga: Berapa Gelas Minum Air Kunyit Sehari? Berikut Penjelasannya...
Kunyit sebenarnya dapat mencegah jaringan parut dan perangan hati.
Namun, ada penelitian yang menyebut bahwa kunyit berlebihan bisa menyebabkan cedera pada organ hati.
Jadi, individu yang punya penyakit hati sebaiknya menghindari penggunaan kunyit atau suplemen kurkumin dosis tinggi.
Bagi orang sehat, mengonsumsi olahan kunyit atau suplemen kurkumin dalam jumlah sedang mungkin tidak menimbulkan masalah.
Namun, hal ini dapat menjadi masalah bagi siapa saja yang berisiko mengalami pendarahan, seperti mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah atau yang memiliki kelainan pendarahan.
Kunyit biasanya juga tidak dianjurkan dikosumsi menjelang operasi.
Efek samping kunyit berikutnya adalah memicu penurunan gula darah secara drastis atau hipoglikemia. Karena itu, kunyit tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes.
Dengan mengetahui beberapa efek samping kunyit, kita bisa lebih waspada dalam menggunakan bahan herbal ini.
Pastikan melakukan konsultasi dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum menggunakan kunyit untuk obat untuk mengetahui dosis atau porsi yang tepat sesuai kondisi masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.