KOMPAS.com - Sebuah penyakit yang tidak diketahui sedang menyerang masyarakat di provinsi barat daya Republik Demokratik Kongo.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (3/12/2024), penyakit misterius itu telah menyebabkan kematian 143 orang pada November.
Serangan penyakit misterius ini terpusat di provinsi Kwango di barat daya Kongo, yang sedikitnya 376 orang telah terinfeksi sejak akhir Oktober, menurut FluTrackers.com yang mengutip sumber-sumber lokal.
Baca juga: PPCM, Penyakit Misterius yang Ancam Ibu Hamil dan Ibu Baru Melahirkan
Pada Senin (2/12/2024), Wakil Gubernur Provinsi Kwango Remy Saki dan Menteri Kesehatan Provinsi Apollinaire Yumba mengatakan bahwa gejala penyakit misterius di Kongo ini seperti flu, orang-orang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan sakit kepala parah.
Sebuah tim medis telah dikirimkan ke zona kesehatan pedesaan Panzi untuk mengumpulkan sampel dan melakukan analisis terhadap penyakit misterius tersebut.
Pemimpin masyarakat sipil Cephorien Manzanza mengungkapkan bahwa situasi di sana sangat mengkhawatirkan karena jumlah orang terinfeksi terus meningkat.
Sementara, ketersediaan obat-obatan di sana terbatas.
"Panzi adalah zona kesehatan pedesaan, jadi ada masalah dengan pasokan obat-obatan," ujar Manzanza.
Saki dan Yumba mengaku bahwa kurangnya perawatan yang bisa diperoleh masyarakat di wilayah tersebut membuat banyak orang yang terinfeksi meninggal dunia di rumah mereka sendiri.
Baca juga: Anak Terkena Flu Singapura Sebaiknya Diberi Obat Apa? Ini Kata Dokter
Seorang ahli epidemiologi setempat mengatakan wanita dan anak-anak adalah yang paling parah terkena dampak penyakit ini.
Seorang juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (2/12/2024) bahwa pihaknya telah diberitahu mengenai serangan penyakit misterius di Kongo pekan lalu.
Saat ini WHO sedang bekerja sama dengan kementerian kesehatan publik Kongo untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap penyakit tersebut.
Negara terbesar kedua di Afrika ini dalam dua tahun terakhir telah diserang wabah penyakit bernama monkey pox atau Mpox yang menewaskan ratusan warganya.
Pada 2023, Republik Demokratik Kongo melaporkan lebih dari 14.000 warganya terserang Mpox dan 650 di antaranya meninggal dunia, seoerti yang dikutip dari USA Today.
Menurut WHO, angka kematian akibat Mpox di Kongo adalah jumlah terbanyak yang tercatat di wilayah Afrika.
Hingga Mei 2024, negara berpenduduk 110.618.624 jiwa per 18 November 2024 ini melaporkan hampir 8.000 orang terinfeksi dan lebih dari 380 orang meninggal akibat Mpox.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Flu Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan Serius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.