Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi, Apa Saja?

Kompas.com - 08/12/2024, 10:00 WIB
Khairina

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com- Zat besi adalah mineral yang penting untuk kesehatan sel darah merah. Zat besi ditemukan dalam dua protein sel darah merah, hemoglobin dan mioglobin.

Zat besi membantu mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mendukung kesehatan jaringan ikat, dan mempromosikan metabolisme otot.

Kekurangan besi dapat terjadi jika seseorang memiliki kondisi yang mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap besi, seperti penyakit radang usus.

Orang yang tidak makan cukup makanan yang kaya besi atau yang memiliki kebutuhan besi lebih tinggi karena kehamilan atau menyusui juga bisa mengalami kekurangan.

Baca juga: Berapa Jumlah Zat Besi yang Disarankan untuk Anak? Ini Kata Dokter...

Banyak kehilangan darah seperti perdarahan menstruasi yang berat, perdarahan gastrointestinal, cedera traumatis, dan perdarahan saluran kemih juga bisa menyebabkan kekurangan zat besi.

Mendeteksi tanda-tanda kekurangan besi sejak dini sangat penting untuk mencegahnya berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah seperti masalah jantung, komplikasi kehamilan, dan keterlambatan perkembangan pada anak-anak.

Dilansir Health, ini tanda-tanda kekurangan zat besi:

1. Merasa lelah

Kelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari kekurangan besi. Meskipun cukup tidur, seseorang mungkin merasa lemah dan lelah tanpa alasan yang jelas.

Ini terjadi karena ketika seseorang kekurangan besi, jumlah hemoglobin yang ada tidak cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh sehingga menyebabkan kelelahan.

Kekurangan zat besi juga terkait dengan gangguan tidur.

2. Tangan dan kaki selalu dingin

Kekurangan besi kadang-kadang dapat menyebabkan jari tangan dan kaki terasa dingin, meskipun lingkungan sekitar tidak dingin. Mirip dengan kelelahan, gejala ini terkait dengan peran hemoglobin dalam tubuh.

Tanpa cukup hemoglobin, sirkulasi darah menurun dan oksigen yang cukup tidak sampai ke tangan atau kaki.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi dan Penyebabnya

3. Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya

Seseorang mungkin kekurangan besi jika kulitnya lebih pucat dari biasanya. Pucat yang tidak biasa adalah tanda lain dari penurunan sirkulasi darah, yang dapat terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah akibat kekurangan besi.

Gejala ini dapat muncul berbeda-beda tergantung pada warna kulit. Pucat mungkin lebih jelas terlihat pada kulit yang lebih terang, terutama di wajah. Pada kulit yang lebih gelap, pucat yang tidak normal mungkin lebih mudah terdeteksi di bagian dalam mulut dan garis mata.

4. Sering merasa pusing

Gejala umum lain dari kekurangan besi adalah pusing. Ketika tubuh kekurangan zat besi, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke otak dan organ lainnya.

Pusing adalah gejala yang juga tidak spesifik untuk kekurangan zat besi. Kondisi ini bisa menandakan berbagai masalah dengan tingkat keparahan yang berbeda. 

5. Sering alami sakit kepala

Sakit kepala bisa terjadi ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah, yang dapat menimbulkan tekanan yang mengarah pada sakit kepala.

6. Rambut dan kuku lemah atau rapuh

Memiliki kuku yang rapuh bisa menjadi indikator kekurangan zat besi. Jika kekurangan zat besi berlanjut, seseorang mungkin mengalami koilonychia, yaitu kondisi di mana kuku melengkung ke dalam dan memiliki garis-garis yang terangkat, mirip dengan sendok.

Koilonychia mempengaruhi 5 persen orang dengan kekurangan zat besi. Ini dapat terjadi karena kelainan aliran darah ke kuku dan tekanan mekanis yang menyebabkan bagian luar kuku tumbuh ke atas.

Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan penipisan dan kerontokan rambut akibat kekurangan nutrisi dan aliran darah yang dibutuhkan rambut untuk tumbuh. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi sering menjadi penyebab kerontokan rambut.

7. Mengidam es 

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan pica, yaitu kebiasaan makan atau mengidam bahan non-nutrisi seperti es, tanah, nasi mentah, atau kertas. Di Amerika Serikat (AS) diperkirakan 25 persen orang dengan kekurangan besi mengalami pagofagia—mengidam es.

Gejala ini paling sering terjadi pada orang hamil atau pra-remaja. Tidak ada penyebab yang diketahui atau penjelasan mengapa pica sering terkait dengan kekurangan besi.

Cara mendapatkan lebih banyak zat besi

Untuk mencegah kekurangan zat besi, mulailah dengan makan makanan yang kaya akan zat besi.

Sumber yang baik termasuk kacang-kacangan, buah kering, telur, daging merah tanpa lemak, salmon, biji-bijian yang diperkaya besi, kacang polong, tahu, dan sayuran berdaun hijau gelap.

Memadukan makanan ini dengan sumber vitamin C, misalnya, jeruk, tomat, strawberry membantu tubuh menyerap lebih banyak besi, terutama dari sumber nabati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau