KOMPAS.com - Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anemia yang memengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Namun, tahukah Anda, kenapa ibu hamil bisa kekurangan zat besi?
Untuk mengetahui alasan kenapa ibu hamil rentan kekurangan zat besi, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Ini Dampak Kekurangan Vitamin D Bagi Ibu Hamil, Keguguran dan Bayi Lahir Prematur
Efek kekurangan zat besi saat hamil bisa menyebabkan bumil lemas atau kelelahan, pusing, susah fokus, dan tangan serta kaki terasa dingin.
Gejala kekurangan zat besi pada ibu hamil juga bisa berupa peningkatan denyut jantung dan nyeri dada.
Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Prof. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG, Subsp.KFm (K), menjelaskan alasan kenapa ibu hamil rentan mengalami kekurangan zat besi.
“Ibu hamil kenapa rentan defisiensi besi karena untuk membangun janin itu sendiri membutuhkan besi. Sekarang, kan, nutrisi tidak hanya banyak-banyakan, tapi, seimbang. Jadi, dia juga membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, dia juga membutuhkan mineral dan vitamin. Nggak bisa hanya sayur,” kata Noroyono, dilansir dari Antara, Selasa (16/1/2024).
Noroyono melanjutkan, zat besi penting untuk membentuk sel darah merah (eritrosit) dalam hemoglobin.
Selain itu, zat besi juga digunakan dalam menyediakan tenaga, bahan pembentuk neurotransmitter seperti serotonin, zat yang dipakai untuk berpikir dan bereaksi.
“Besi berhubungan dengan pembentukan tenaga, besi berhubungan dengan pembentukan neurotransmitter untuk saraf. Besi juga berhubungan dengan tiroid dan paratiroid maka berhubungan juga dengan insulin atau untuk tumbuh kembang bayi. Jadi, kekurangan besi dampaknya banyak sekali,” jelas Noroyono.
Baca juga: 11 Fungsi Asam Folat dan Dosis yang Diperlukan Ibu Hamil
Ibu hamil yang kekurangan zat besi tidak memiliki banyak tenaga sehingga proses melahirkan akan berlangsung lebih lama.
Kekurangan zat besi juga menimbulkan risiko perdarahan karena kontraksi rahim tidak memadai. Perdarahan yang sangat banyak saat persalinan bisa menyebabkan kematian.
Untuk mencegah kondisi tersebut, Noroyono mengimbau ibu hamil melakukan pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL) pada trimester pertama untuk mengetahui kemungkinan anemia.
Pemeriksaan itu meliputi hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit dan pemeriksaan faktor nutrisi lainnya agar tercipta kehamilan yang baik dan janin dapat tumbuh sehat.
Selain mengetahui alasan kenapa ibu hamil kekurangan zat besi, Anda mungkin perlu mengetahui makanan yang mengandung besi tinggi.
Makanan tinggi zat besi yang perlu dikonsumsi ibu hamil, misalnya hati ayam, hati sapi, daging merah, dan sayuran hijau.
Ibu hamil juga bisa menambah asupan zat besi dengan suplementasi besi sesuai rekomendasi dokter.
Baca juga: 7 Jenis Olahraga untuk Ibu Hamil yang Aman, Ada Pilates dan Renang