Sebuah studi menunjukkan bahwa sea moss dapat menghentikan pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis yang menyebabkan salmonella pada manusia. Namun, ini adalah studi yang sangat awal, dan efek tersebut belum direplikasi pada hewan atau manusia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah sea moss dapat membantu mencegah atau mengobati salmonella pada manusia.
Baca juga: Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon
Sea moss penuh dengan yodium, sehingga seharusnya dapat membantu orang dengan hipotiroidisme, suatu kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah bagaimana makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi dan juga mengatur proses seperti detak jantung dan pernapasan. Namun, sebelum mengonsumsi sea moss, konsultasikan dengan dokter.
Salah satu alasan mengapa sea moss baru-baru ini dianggap sebagai superfood adalah karena ia merupakan sumber banyak nutrisi yang vegan dan bebas gluten. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam sea moss adalah:
- Vitamin B2
- Kalsium
- Yodium
- Kalium
- Natrium
- Magnesium
- Zinc
Nutrisi per porsi
2 sendok makan sea moss mengandung:
- Kalori: 5
- Lemak: 0 gram
- Kolesterol: 0 miligram
- Natrium: 7 miligram
- Karbohidrat: 1 gram
- Serat: 0 gram
- Gula: 0 gram
- Protein: 0 gram
Dilansir dari Healthline, penelitian tentang efektivitas dan keamanan sea moss untuk berbagai hasil kesehatan masih sedikit. Ada kekurangan pengetahuan tentang potensi:
Interaksi dengan obat-obatan, herbal, atau suplemen lainnya
Tindakan pencegahan berdasarkan beberapa kondisi medis
Dosis yang tepat
Efek samping
Suplemen sea moss sebaiknya dikonsumsi dengan panduan dari penyedia layanan kesehatan. Ahli gizi atau ahli diet terdaftar dapat menyarankan bentuk, dosis, frekuensi, dan lama penggunaan yang tepat atau mengidentifikasi tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan.