KOMPAS.com - Anda bisa mengalami pradiabetes sebelum menderita diabetes.
Mengalami pradiabetes berarti kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.
Pradiabetes yang dibiarkan bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2, bentuk diabetes yang paling umum.
Baca terus artikel ini yang menjelaskan lebih tentang perbedaan pradiabetes dan diabetes.
Baca juga: Jika Menderita Pradiabetes, Hindari 7 Makanan Ini...
Pradiabetes adalah tanda peringatan diabetes tipe 2, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Penyebab pradiabetes juga sama dengan diabetes tipe 2, yaitu utamanya karena resistensi insulin.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.
Menurut American Diabetes Association, orang berusia 45 tahun yang menderita pradiabetes memiliki risiko 9-14 persen terkena diabetes tipe 2 10 tahun kemudian.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anda menderita pradiabetes, jika kadar gula darah puasa 100-125 mg/dl dan gula darah sewaktu 140-199 mg/dl.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghentikan Pradiabetes? Ini 5 Langkahnya...
Kondisi prediabetes jika tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan kadar gula darah semakin tinggi secara berkelanjutan hingga menjadi diabetes tipe 2.
Sering kali penderita pradiabetes tidak tahu bahwa mereka memiliki masalah kesehatan ini, karena sering kali gejalanya tidak muncul dan tidak melakukan pemeriksaan kadar darah rutin setidaknya setahun sekali.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kebanyakan penderita pradiabetes tidak memiliki gejala apa pun.
Namun, gejala pradiabetes bisa meliputi berikut:
Pradiabetes dapat disembuhkan dengan perubahan gaya hidup sehat secara konsisten.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal, Pradiabetes, dan Diabetes? Ketahuilah Ini...
Diabetes melitus atau diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah secara terus-menerus.
Ada beberapa jenis diabetes. Diabetes tipe 1 dan 2 adalah dua jenis yang paling umum.
Penyebab diabetes tipe 2 bisa karena resistensi insulin, ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Selain itu, penyakit kronis ini bisa terjadi karena tubuh tidak cukup memproduksi insulin.
Beberapa penderita diabetes tipe 2 mengalami keduanya.
Itu berbeda dengan penyebab diabetes tipe 1, yang terjadi ketika serangan autoimun pada pankreas mengakibatkan kurangnya produksi insulin secara total.
Merujuk Kemenkes RI, Anda termasuk menderita diabetes (apa pun jenisnya), jika memiliki kadar gula darah puasa 126 mg/dl atau lebih dan kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl atau lebih.
Baca juga: Untuk Penderita Pradiabetes, Ini Aktivitas Fisik Terbaik...
Gejala diabetes cenderung berkembang perlahan seiring berjalannya waktu. Gejalanya meliputi berikut:
Tanpa pengobatan, diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Penderita diabetes biasanya harus mengubah gaya hidup lebih sehat, mengonsumsi obat-obatan, dan periksa ke dokter secara berkala untuk mengobati penyakit ini.
Demikianlah perbedaan pradiabetes dan diabetes yang bisa dibedakan dengan jelas melalui tes kadar gula darah.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Menderita Pradiabetes?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.