Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Teh Hijau: Rahasia Alami Hidup Sehat

Kompas.com - 14/01/2025, 19:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Polifenol ini, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), memberikan teh hijau manfaat kesehatan yang luar biasa, mulai dari pencegahan penyakit hingga dukungan terapi.

Komposisi kimia daun teh dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lokasi geografis, iklim, dan usia daun.

Daun teh mengandung protein, asam amino seperti theanine, vitamin (C, E, B), serta mineral seperti seng, magnesium, dan kalsium.

Katekin, termasuk EGCG, adalah senyawa fenolik utama yang menentukan manfaat kesehatan teh. Daun teh yang tumbuh di dataran tinggi cenderung memiliki kandungan asam amino bebas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah.

Kandungan katekin juga meningkat dengan paparan sinar matahari, memperkaya manfaat antioksidan dan bioaktif teh.

Teh hijau merupakan salah satu minuman yang memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama dalam mencegah dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas.

Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan utama dalam teh hijau, telah terbukti efektif dalam menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Selain itu, EGCG membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi organ vital seperti hati dan ginjal.

Manfaat lainnya termasuk kemampuan teh hijau untuk mencegah pembentukan batu ginjal serta meningkatkan kepadatan tulang, menjadikannya minuman yang cocok untuk semua kelompok usia.

Potensi teh hijau tidak hanya terbatas pada manfaat pencegahan, tetapi juga mencakup dukungan terapi untuk berbagai penyakit infeksi dan degeneratif, termasuk kanker.

Senyawa bioaktif dalam teh hijau dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker dan mendukung proses pemulihan tubuh.

Dalam pengobatan penyakit degeneratif, teh hijau membantu memperlambat kerusakan jaringan yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Studi terbaru juga menunjukkan bahwa teh hijau dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 42 persen, mengurangi risiko stroke, memperkuat posisinya sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Dalam konteks pandemi global, ekstrak teh hijau menunjukkan potensi besar dalam melawan infeksi virus, termasuk SARS-CoV-2.

Penelitian menemukan bahwa senyawa dalam teh hijau memiliki sifat antivirus yang mampu menghambat fase awal infeksi virus.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau