Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Teh Hijau: Rahasia Alami Hidup Sehat

Kompas.com - 14/01/2025, 19:51 WIB
1
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TRADISI minum teh telah mengakar di berbagai budaya dunia seperti China, Jepang dan India. Ketika Portugis memperluas kekuasaan mereka ke Asia pada abad ke-16, komoditas teh diperkenalkan ke Eropa, menciptakan permintaan global yang besar.

Belanda dan Portugis kemudian membawa tradisi ini ke wilayah tropis Asia, termasuk Indonesia, dengan mendirikan perkebunan teh yang menjadi fondasi penting dalam perekonomian kolonial.

Sejak itu, teh menjadi bagian dari sejarah pertanian Indonesia sekaligus komoditas ekspor yang menjanjikan.

Indonesia, sebagai salah satu produsen teh terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan kualitas daun teh yang unggul.

Baca juga: Teh Artisan: Dedikasi, Kreativitas, dan Keberlanjutan

Salah satu produk andalannya, teh hijau, telah menjadi minuman favorit masyarakat lokal sekaligus mendapatkan pengakuan global berkat manfaat kesehatannya.

Teh hijau, yang diproses dengan oksidasi minimal, kaya akan polifenol seperti epigallocatechin gallate (EGCG), senyawa bioaktif yang terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari mencegah penyakit kronis hingga memperkuat sistem imun.

Potensi teh hijau sebagai minuman sehat modern menjadikannya komoditas strategis, baik di pasar lokal maupun internasional.

Baca juga: Riset UI: Hilirisasi Tambang Jadi Prasyarat Sektor Industri Pengolahan Menuju Indonesia Emas 2045

Ironisnya, di balik sejarahnya yang panjang, produksi dan ekspor teh Indonesia justru mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir.

Meskipun, data dari International Tea Committee (ITC) menunjukkan konsumsi teh domestik terus meningkat, naik dari 0,23 kg per kapita pada 2008 menjadi 0,38 kg per kapita pada 2022.

Tren ini didukung oleh popularitas produk teh siap minum (ready-to-drink) yang makin diminati.

Baca juga: Belimbing Wuluh Bisa Cegah Penyakit Apa Saja? Berikut 5 Daftarnya

Meski demikian, konsumsi teh Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia (0,84 kg per kapita) dan Turkiye (3,16 kg per kapita).

Tantangan ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan konsumsi teh di dalam negeri sekaligus memperkuat posisinya di pasar global.

Manfaat kesehatan teh hijau

Daun teh yang dipanen di Indonesia diolah dengan berbagai teknik yang menghasilkan enam jenis utama teh, yaitu teh putih, teh hijau, teh kuning, teh oolong, teh hitam, dan dark tea (teh fermentasi seperti pu-erh).

Proses pengolahan menentukan karakteristik kimia dan sensorik masing-masing jenis teh.

Baca juga: Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Teh hijau, salah satu yang paling populer, dibuat dengan mengukus daun segar pada suhu tinggi untuk menonaktifkan enzim oksidatif, sehingga kandungan polifenolnya tetap utuh.

Halaman:
1
Komentar
senang membacanya karena teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatannya👍

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penampakan Kebakaran di Kemayoran yang Hanguskan 543 Rumah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau