Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2025, 10:59 WIB
Khairina

Penulis

Sumber Healthline

Penelitian pada tikus juga menunjukkan hasil serupa, di mana ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma. Namun, perubahan ini kembali normal dalam 45 hari setelah menghentikan pengobatan.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini menggunakan dosis biji pepaya yang jauh lebih tinggi daripada yang biasanya dikonsumsi manusia.

Penelitian pada manusia diperlukan untuk melihat bagaimana konsumsi biji pepaya dalam jumlah yang biasa memengaruhi kesuburan.

Dapat berbahaya dalam jumlah besar

Biji pepaya mengandung benzil isothiocyanate, senyawa yang juga ditemukan dalam banyak jenis sayuran cruciferous.

Dalam penelitian laboratorium, senyawa ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, terutama dalam pencegahan kanker.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat berbahaya dalam jumlah besar.

Misalnya, sebuah penelitian laboratorium menunjukkan bahwa pemberian benzil isothiocyanate langsung pada sel individu menyebabkan kerusakan DNA yang signifikan.

Namun, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pemberian senyawa ini tidak memiliki efek yang sama.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek benzil isothiocyanate dalam porsi biji pepaya pada kesehatan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau