Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Farid Eka Wahyu Endarto
Dokter Klinik Universitas Negeri Malang

Seorang dokter di Universitas Negeri Malang yang hobi berpetualang, menjelajahi alam. Di luar pekerjaan, adalah seorang suami dan ayah yang sangat mencintai keluarga. Berusaha untuk terus berbagi dan membantu orang menjaga kesehatan dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Selaras dengan motto "Sehat adalah sebuah kebebasan tertinggi." - Henri Frederic Amiel

Mengenal Ketosis, Waktu Emas Membakar Lemak

Kompas.com - 17/01/2025, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

OBESITAS telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2023, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas, termasuk 340 juta anak dan remaja.

Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker.

Mengatasi obesitas memerlukan pendekatan multidimensi, termasuk pemahaman mendalam tentang metabolisme tubuh, salah satunya melalui fase ketosis.

Apa itu fase ketosis?

Ketosis adalah kondisi metabolik di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat.

Baca juga: Mengenal Enzim Ghrelin dan Pengaruhnya terhadap Obesitas

Fase ini terjadi ketika asupan karbohidrat sangat rendah, sehingga tubuh memecah lemak menjadi asam lemak dan keton untuk energi.

Ketosis adalah mekanisme bertahan hidup yang telah ada sejak zaman purba, memungkinkan manusia bertahan saat kekurangan makanan.

Dalam konteks modern, ketosis menjadi fokus banyak penelitian karena potensinya dalam membakar lemak tubuh secara efektif.

Ketika tubuh berada dalam ketosis, cadangan lemak dipecah menjadi keton oleh hati. Keton ini kemudian menjadi bahan bakar utama untuk otak dan tubuh, menggantikan glukosa.

Proses ini tidak hanya membantu pembakaran lemak, tetapi juga memberikan energi yang stabil dan berkelanjutan.

Kapan ketosis terjadi?

Ketosis biasanya terjadi setelah 2-4 hari pembatasan ketat asupan karbohidrat, dengan konsumsi karbohidrat harian di bawah 20-50 gram.

Namun, waktu ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas fisik, metabolisme individu, dan pola makan sebelumnya.

Baca juga: Mengapa Diet Intermiten Gagal?

Selain itu, puasa juga dapat memicu ketosis. Menurut beberapa penelitian, tubuh dapat mulai memasuki fase ketosis setelah 12-18 jam puasa, tergantung pada kondisi metabolik masing-masing individu.

Pada saat ini, cadangan glikogen di hati mulai habis, dan tubuh beralih ke pembakaran lemak sebagai sumber energi utama.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau