Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Induksi Laktasi? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 19/01/2025, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Induksi laktasi bisa menjadi pilihan wanita untuk tetap memproduksi ASI ketika tidak dapat hamil, melahirkan, dan menyusui bayi secara alami.

Zaskia Sungkar adalah contoh wanita Indonesia yang menjalani program ini untuk memberikan kebutuhan dasar kepada bayi yang diadopsinya.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi.

Nilai gizinya paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia atau yang berasal dari susu hewan maupun bahan tumbuhan.

ASI juga dikatakan memengaruhi kesehatan anak seumur hidup.

Kandungan ASI merupakan bagian yang penting dalam membentuk mikrobioma usus bayi dan kekebalannya.

Lalu, bagaimana yang dimaksud dengan induksi laktasi? Baca terus artikel ini yang akan menjelaskan lebih lajut tentang induksi laktasi.

Baca juga: Zaskia Sungkar Adopsi Bayi dan Beri ASI Tanpa Melalui Kehamilan, Bagaimana Caranya?

Apa yang dimaksud induksi laktasi?

Dikutip dari Mayo Clinic, produksi ASI (laktasi) secara alami terjadi karena interaksi kompleks antara tiga hormon, yaitu estrogen, progesteron, dan laktogen plasenta manusia.

Proses tersebut berlangsung selama bulan-bulan terakhir kehamilan.

Saat melahirkan, kadar estrogen, dan progesteron menurun, sehingga hormon prolaktin meningkat dan memicu produksi ASI.

Induksi laktasi artinya menciptkan pasokan ASI dengan mereplikasi interaksi hormon tersebut tanpa melalui kehamilan.

Ini adalah proses yang melibatkan pemberian estrogen dan progesteron selama beberapa bulan untuk meniru efek kehamilan.

Ini membantu mempersiapkan payudara Anda untuk laktasi.

Sekitar dua bulan sebelum Anda berencana untuk mulai menyusui, dokter mungkin akan menghentikan terapi hormon dan mulai memompa payudara dengan pompa ASI elektrik kelas rumah sakit.

Langkah tersebut mendorong produksi dan pelepasan prolaktin.

Baca juga: Ahli Beberkan Beberapa Kondisi Bayi Bisa Diberi Pengganti ASI

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau