Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Penyebab Xerophthalmia, Penyakit Mata karena Kurang Vitamin A

Kompas.com - 31/01/2025, 09:00 WIB
Khairina

Penulis

Sumber Healthline, WHO

KOMPAS.com- Xerophthalmia adalah penyakit mata progresif yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan saluran air mata dan mata menjadi kering.

Dilansir dari Healthline, Xerophthalmia dapat berkembang menjadi rabun senja atau kerusakan yang lebih serius pada kornea, lapisan luar mata.

Kerusakan ini dapat berupa bintik putih pada mata dan luka (ulkus) pada kornea.

Xerophthalmia umumnya dapat disembuhkan dengan terapi vitamin A.

Baca juga: Xerophthalmia

Apa saja gejala xerophtalmia?

Gejala xerophthalmia awalnya ringan, tetapi akan semakin memburuk jika kekurangan vitamin A tidak segera ditangani.

Jika seseorang mengalami kondisi ini, lapisan tipis pada kelopak mata dan bola mata yang disebut konjungtiva akan mengering, menebal, dan mulai berkerut. Kekeringan dan kerutan ini menyebabkan berbagai gejala.

Rabun senja adalah gejala awal, yaitu ketidakmampuan untuk melihat dalam cahaya redup.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan pekerja kesehatan masyarakat menggunakan jumlah kasus rabun senja sebagai indikator kekurangan vitamin A dalam suatu populasi.

Baca juga: Ahli: Ukuran Pupil Mata Saat Tidur Bisa Ungkap Ingatan yang Dikenang Kembali

Seiring perkembangan xerophthalmia, lesi mulai terbentuk pada kornea. Jaringan ini disebut bintik Bitot (Bitot’s spots). Ulkus kornea juga dapat muncul. Pada tahap paling lanjut, sebagian atau seluruh kornea dapat mengalami pencairan, yang akhirnya menyebabkan kebutaan.

Apa penyebab xerophthalmia?

Xerophthalmia disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin A sendiri, sehingga harus diperoleh dari makanan.

Vitamin A sangat penting untuk penglihatan karena merupakan bagian dari protein yang menyerap cahaya dalam reseptor retina. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam fungsi dan pemeliharaan jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya.

Dari mana sumber vitamin A?

Vitamin A, juga dikenal sebagai retinol, merupakan zat yang larut dalam lemak dan ditemukan dalam berbagai produk hewani seperti:

Hati ikan
Unggas
Daging
Produk susu
Telur

Baca juga: Apakah Diabetes Berpengaruh ke Mata? Ini Kata Dokter...

Vitamin A juga dapat diperoleh dari sumber nabati dalam bentuk beta karoten, yang diubah menjadi retinol di dalam usus.

Namun, proses ini tidak seefektif memperoleh vitamin A langsung dari produk hewani.

Sumber beta karoten meliputi sayuran hijau, buah dan sayuran berwarna kuning dan oranye, minyak kelapa sawit merah

Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Perlu Dikonsumsi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Saja?

Sebuah studi tahun 2002 menemukan bahwa secara global, sekitar 4,4 juta anak prasekolah mengalami xerophthalmia. Sementara itu, lebih dari 6 juta wanita mengalami rabun senja selama kehamilan setiap tahunnya

Siapa yang berisiko mengalami xerophthalmia?

Faktor risiko utama xerophthalmia adalah kemiskinan dan pola makan yang tidak memadai, terutama kurangnya konsumsi produk hewani.

Bayi dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi. Semakin muda usia anak, semakin parah dampak kekurangan vitamin A.

Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi

Kekurangan vitamin A juga dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit umum, seperti diare, campak, dan infeksi saluran pernapasan.

 

 

Bagaimana xerophthalmia diobati?

Suplemen vitamin A adalah pengobatan utama untuk xerophthalmia. Vitamin A dapat dikonsumsi secara oral atau diberikan melalui suntikan. Dosisnya bervariasi tergantung usia dan kondisi kesehatan individu.

Untuk kasus yang lebih parah, di mana kornea telah mengalami kerusakan, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Pasien juga mungkin perlu menutup mata guna melindungi kornea yang terluka hingga sembuh.

Baca juga: Mata Merah Kiri Kanan Bisa Jadi karena Alergi, Ini Penjelasan Dokter

Suplemen vitamin A dapat dengan cepat membalikkan gejala xerophthalmia dan melindungi anak-anak dari risiko kematian akibat penyakit lainnya.

Di daerah dengan tingkat xerophthalmia yang tinggi, suplemen vitamin A diberikan secara preventif. Ini merupakan metode berbiaya rendah untuk mencegah penderitaan dan kematian akibat kekurangan vitamin A.

 

Xerophthalmia dapat membaik dengan cepat setelah pemberian suplemen vitamin A. Namun, dalam kasus yang sangat parah, bekas luka pada kornea dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen. Dalam kasus terburuk, kebutaan permanen dapat terjadi.

Pencegahan terbaik adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin A, baik dari sumber hewani maupun nabati, serta berkonsultasi dengan dokter jika berisiko mengalami kekurangan vitamin A.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau