KOMPAS.com - Sejak kecil banyak dari kita yang diajarkan untuk menghabiskan makanan di piring karena masih banyak anak-anak yang kelaparan di tempat lain.
Meskipun tidak menyia-nyiakan makanan adalah hal yang baik, hal ini mungkin telah melahirkan satu atau dua generasi yang dipenuhi rasa bersalah jika masih ada makanan tersisa. Seringkali terpaksa kita menghabiskannya walau sebenarnya perut sudah terisi penuh.
"Kita tumbuh dengan nilai untuk tidak menyia-nyiakan makanan, sebagian karena ajaran budaya dan konteks sejarah kelangkaan pangan dari generasi sebelumnya," kata Dr. Edward Cheong, ahli bedah gastrointestinal di PanAsia Surgery.
"Oleh karena itu, kita merasa berkewajiban untuk menghabiskan makanan di piring, terlepas dari apakah perut masih merasa lapar atau tidak," ujarnya.
Kondisi tersebut sering menyebabkan kita makan berlebihan. Penelitian mengungkap, 50-75 persen orang mengakui makan berlebihan sesekali, terutama di akhir pekan atau saat makan di luar.
Baca juga: Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Makan
Pada perayaan hari besar atau libur panjang, makan berlebihan memiliki dampak yang lebih luas.
“Setelah selama liburan kita terbiasa mengasup makanan dalam porsi tertentu dan merasa nyaman dengan hal tersebut, akan sulit untuk mengubah kebiasaan itu setelah kembali ke hari biasa,” kata psikolog Dr.Annabelle Chow.
Lebih jauh lagi, makan berlebihan ini mengganggu isyarat rasa lapar dan kenyang yang normal, menciptakan siklus di mana nafsu makan meningkat dan keinginan untuk makan lebih banyak tetap ada.
Menurut ahli diet Jaclyn Reutens, makan berlebihan berarti kita makan melebih titik kenyang. Ini juga berarti kita terus makan walau tidak lapar.
"Menariknya, tidak semua orang sadar akan kebiasaan makan berlebihannya,” ujar Reutens.
Alasan lain makan berlebihan bisa jadi bersifat fisiologis.
“Dibutuhkan sekitar 20 menit bagi otak kita untuk merasakan rasa kenyang, perasaan penuh dan kepuasan setelah makan,” kata Dr Cheong.
Baca juga: Kenapa Perut Masih Terasa Lapar padahal Sudah Makan?
Penundaan ini terjadi karena itulah waktu yang dibutuhkan sistem pencernaan dan hormon (ghrelin, yang menentukan seberapa lapar; dan leptin, yang membuat kita merasa kenyang) untuk mengirimkan sinyal ke otak,” ujarnya.
Mengunyah makanan dengan cepat mencegah episode umpan balik ini, yang sering kali menyebabkan makan berlebihan sebelum kita merasa kenyang.