KOMPAS.com - Permintaan vaksin influenza melonjak di Taiwan menyusul kematian aktris Barbie Hsu baru-baru ini karena komplikasi terkait flu. Dilaporkan hanya tersisa sekitar 100.000 dosis suntikan flu yang didanai pemerintah.
Hsu (48), yang populer berkat aktingnya di serial Meteor Garden, meninggal karena pneumonia pada 2 Februari 2025 setelah tertular influenza dalam perjalanan ke Jepang selama liburan tahun baru Imlek pekan lalu.
Seperti dikutip Taiwan Focus, setelah berita kematian Hsu menjadi berita utama di Taiwan pada Senin (3/2/2025), sekitar 40.000 dan 73.000 suntikan flu yang didanai pemerintah diberikan pada minggu pertama Februari.
Sebagai perbandingan, pada Januari rata-rata harian vaksin flu hanya sekitar 24.700 dosis.
Baca juga: Banyak Penularan Infeksi Pernapasan, Perlukah Vaksin Flu?
Wakil Direktur Jenderal Pusat CDC Taiwan, Tseng Shu-hua, mengatakan kepada pers bahwa meskipun hanya tersisa 90.000 dosis vaksin influenza, tetapi produsen vaksin di seluruh Taiwan masih memiliki total persediaan sekitar 400.000 dosis.
Mengenai kemungkinan pembelian vaksin flu tambahan, Tseng mengatakan, CDC masih mengevaluasi situasi secara keseluruhan.
Presiden Pencegahan Penyakit Menular Taiwan, Chang Feng-yee, mengatakan bahwa wabah flu biasanya memuncak pada awal setiap tahun. Ia mengatakan, pada awal tahun seperti sekarang, seharusnya orang yang memerlukan sudah mendapatkan vaksin flu.
Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak
"Namun, kematian Hsu telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan flu, mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi," katanya.
Secara terpisah, Wakil Direktur Pusat Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran China, Hwang Kao-pin mengatakan bahwa gejala influenza biasanya lebih parah dibandingkan dengan flu biasa.
"Selain gejala pernapasan, influenza sering kali disertai demam mendadak, nyeri otot, dan kelelahan," kata Hwang.
Lansia, anak kecil, ibu hamil, dan orang dengan penyakit penyerta memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit serius, tetapi orang dewasa muda dan paruh baya juga dapat berisiko, ujarnya.
Baca juga: Apa Gejala Pneumonia pada Orang Dewasa? Ini Ulasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.