Anda perlu memberikan diri Anda waktu istirahat singkat di saat-saat yang cenderung membuat stres.
Waktu tenang dapat membantu Anda merasa lebih siap menghadapi apa yang akan terjadi dengan 'kepala dingin'.
Hindari untuk fokus pada apa yang membuat Anda marah, tetapi selesaikan masalah yang ada.
Selain itu, pahamilah bahwa beberapa hal memang berada di luar kendali Anda.
Cobalah bersikap realistis tentang apa yang benar dan tidak, apa yang dapat dan tidak dapat Anda ubah.
Baca juga: Jangan Pendam Amarah, Efeknya Bisa Bahayakan Kesehatan
Mengkritik atau menyalahkan orang lain mungkin hanya akan meningkatkan ketegangan.
Anda bisa mengelola amarah dengan menggunakan pernyataan "saya" sebagai subjek untuk menjelaskan masalahnya.
Ini bisa menunjukkan kekhawatiran Anda lebih jelas dan mudah dipahami orang lain.
Baca juga: Ariel NOAH Tanggapi Ahmad Dhani yang Sebut Uji Materi UU Hak Cipta ke MK Kekanak-kanakan
Misalnya, "Saya kesal karena kamu meninggalkan meja tanpa menawarkan bantuan untuk mencuci piring". Itu bisa lebih menjelaskan situasi Anda daripada "Kamu tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah".
Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya mengalahkan perasaan positif, Anda mungkin akan terus diliputi rasa gelisah.
Memaafkan seseorang yang membuat Anda marah dapat membantu Anda berdua belajar dari situasi tersebut dan memperkuat hubungan Anda.
Baca juga: Penyesalan Anak Mat Solar yang Tak Berada di Samping Ayahnya untuk Terakhir Kali
Langkah selanjutnya untuk mengelola amarah adalah dengan menggunakan humor.
Melontarkan humor bentuk sikap santai yang bisa membantu meredakan ketegangan.
Anda bisa menggunakan humor untuk membantu Anda menghadapi apa yang membuat Anda marah, seperti ekspektasi yang tidak realistis.
Baca juga: Kronologi 3 Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung
Namun, sarkasme dapat menyakiti perasaan dan memperburuk keadaan.