Tembakau mengandung nikotin yang bisa mengiritasi pembuluh darah di leher dan otak. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk mengolah lemak, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis yang memicu penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak.
Kadar lemak yang tinggi meliputi kolesterol jahat (lipoprotein densitas rendah/LDL) dan trigliserida adalah komponen yang membantu terbentuknya plak.
Baca juga: Belajar dari Sonny Septian, Kenali Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak
Anda berisiko lebih tinggi terkena penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak, jika memiliki kerabat yang menderita aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.
Risiko penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini karena semakin tua, fleksibel arteri semakin berkurang dan lebih rentan cedera.
Berat badan berlebih meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan diabetes.
Kurang aktivitas fisik seperti olahraga dapat memicu kerusakan arteri melalui berbagai cara meliputi hipertensi, diabetes, dan obesitas.
Demikianlah berbagai faktor yang harus Anda waspadai karena bisa mengembangkan risiko penyebab penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak.
Baca juga: Fakta di Balik Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak: Belajar dari Sonny Septian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.