Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Identik Lahir Terpisah Karena Satu Plasenta

Kompas.com - 18/10/2015, 19:44 WIB

KOMPAS.com - Menanti kelahiran sang buah hati merupakan pengalaman yang paling menyenangkan dalam hidup. Apalagi, jika bayi yang dikandungnya kembar. Tentu ibu akan membayangkan menggendong dua bayi lucu sekaligus. Namun, harapan tersebut tak berlaku bagi Ibu asal Seattle, AS ini.

Pasalnya, Holli Gorveatt harus melahirkan salah satu bayinya yang kembar identik secara prematur. Bayi tersebut dilahirkan saat usia kandungan baru menginjak usia 23 minggu, sedangkan bayi kembar lainnya masih dalam kondisi sehat di dalam rahim sang Ibu, yang diperkirakan lahir pada Januari 2016 mendatang.

Link, nama bayi prematur tersebut, dikeluarkan lebih dulu setelah dokter melakukan operasi di rahim Holli untuk memperbaiki masalah aliran darah. “Ini di luar dugaan, merasakan fase pasca persalinan, tapi masih dalam keadaan hamil” ungkapnya.

Karena terlahir prematur, tubuh Link sangat kecil, beratnya bahkan kurang dari 1 kg. Sehingga, Link belum bisa disentuh oleh kedua orangtuanya. Link masih dalam perawatan intensif di NICU, Medical Center, Kirkland, Washington.

Sementara itu kondisi saudara kembarnya, Logan, sangat baik. “Pertumbuhannya cepat dan ia sering sekali menendang-nendang dan bergerak.”

Operasi dalam rahim tersebut dilakukan oleh Dr. Martin Walker untuk memperbaiki komplikasi. Pasalnya, meski kembar, hanya memiliki satu plasenta. Sehingga, mereka harus berbagi. Kondisi ini disebut juga dengan twin-twin transfusion syndrome.

Menurut penjelasan dokter, keadaan seperti ini akan membuat satu bayi lemah dan anemia karena kekurangan darah, sementara kembarannya mempunyai darah yang lebih. Inilah yang dapat berisiko mengakibatkan gagal jantung. Namun, dokter berhasil mengatasi itu dengan memisahkan pembuluh darah mereka.

“Sejauh ini baik-baik saja. Setelah Holli melakukan prosedur tersebut dan Link dilahirkan, semua dalam keadaan baik. Bahkan, pertumbuhan Link setelah dilahirkan juga terlihat bagus dan sehat,” jelas dr. Martin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau