Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kari Bisa Bikin Kerja Otak Lebih Maksimal?

Kompas.com - 24/09/2009, 14:23 WIB

 

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan bahwa apa yang kita makan memberikan satu dari berbagai hal paling pengaruh dalam kemampuan otak setiap hari. Jenis makanan tertentu juga mampu menyingkirkan risiko penyakit Alzheimer dan bentuk lain dari dementia (penyakit pikun), demikian menurut Cynthia Green, PhD, pendiri dan direktur Memory Enhancement Program di Mount Sinai School of Medicine, New York City, serta penulis buku Brainpower Game Plan.

Bagaimana kemampuan otak makanan dapat ditingkatkan, ditentukan oleh gizi, olahraga, dan permainan yang melatih kerja otak. Kombinasi dari ketiga hal ini dapat menjaga sel-sel otak tetap sehat dan mencegah radang otak. "Memori, rentang perhatian, dan kemampuan untuk belajar, akan didapatkan dari makanan sehat yang Anda pilih," tukas Green. Apa saja makanan tersebut?

Sayuran hijau. Sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis, kale, atau bok choy, mengandung vitamin C yang kaya antioksidan, dan karotenoid, senyawa yang berfungsi sebagai pelindung otak yang hebat. Antioksidan mencegah kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan produk buangan dari tubuh. Otak sangat berpotensi mengalami kerusakan akibat radikal bebas karena menggunakan banyak "bahan bakar" untuk menciptakan energi. Karena otak menghasilkan banyak racun akibat aktivitas ini, antioksidan diperlukan untuk menyingkirkannya.

Sebuah studi yang diselenggarakan oleh Harvard Medical School, yang melibatkan lebih dari 13.000 wanita, mendapati bahwa mereka yang banyak mengonsumsi sayuran ini akan membuat otak lebih "awet muda" 1 hingga 2 tahun. Untuk Anda, makanlah sayuran hijau setiap hari, sambil dicampur dengan sayuran berwarna lain.

Ikan berlemak. Ikan seperti salmon, albacore tuna (tuna dengan sirip panjang), mackerel (tenggiri), dan sardin, kaya akan asam lemak omega-3, nutrisi yang penting untuk kesehatan otak. Sekitar 40 persen dari asam lemak dalam membran sel otak adalah DHA, satu dari asam lemak omega-3 utama yang terdapat dalam minyak ikan. Dalam studi, yang dilakukan para peneliti dari Tuft University tahun 2006, didapati bahwa orang yang mengonsumsi ikan tiga kali seminggu memiliki kadar DHA tertinggi dalam darahnya, dan mampu mengurangi risiko penyakit Alzheimer hingga 39 persen. Anda bisa mencoba mengonsumsi ikan berlemak ini setidaknya dua kali seminggu (batasi albacore tuna tidak lebih dari 170 gr seminggu untuk meminimalkan kandungan merkurinya).

Alpukat, minyak, kacang-kacangan, biji-bijian. Semua bahan makanan ini mengandung antioksidan lain yang tak kalah penting: vitamin E. Dalam sebuah studi, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin E dalam jumlah yang cukup (dari makanan, bukan suplemen), menurunkan risiko AD (attention-deficit) hingga 67 persen. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat vitamin E, batasi konsumsinya sebanyak 15 mg sehari. Hal ini sama dengan 56,6 gr kacang almon. 

Cokelat. Pilih cokelat jenis dark chocolate, yang kandungan kokoanya 70 persen. Jenis ini mengandung flavonoid, antioksidan dalam level yang kerap dikaitkan dengan kesehatan otak. Makanan lain yang kaya kandungan flavonoid adalah apel, anggur merah dan ungu, red wine, bawang, teh, dan bir. Makanlah cokelat secara teratur, sebagai bagian dari asupan kalori secara total, atau sekitar 14 gr sehari. Keuntungannya: menurunkan tekanan darah.

Kari. Hidangan ini ternyata menggunakan rempah yang diketahui mampu melawan peradangan. Uji coba terhadap hewan menunjukkan bahwa bahan utama kari, yaitu kunyit, mampu mengusir protein penyebab Alzheimer di dalam otak yang disebut amyloid plaques. Tentu, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk penerapan pada manusia. Anda bisa mencoba memasukkan kunyit sebagai bumbu hidangan lain yang Anda sukai. Ganti daging merah yang digunakan untuk kari dengan ayam atau kentang.

Air. Berapa jumlah air minum yang kita butuhkan setiap hari? Rasanya semua orang sudah tahu, tetapi tak banyak yang memenuhi kuota kebutuhan air ini. Padahal, setiap sel dalam tubuh Anda membutuhkan air untuk tumbuh, tak terkecuali sel-sel otak. Faktanya, 3/4 dari otak kita terdiri atas air. Suatu studi yang diadakan oleh Ohio University mendapati bahwa orang yang banyak minum air putih memperoleh nilai lebih baik dalam tes kemampuan otak, dibandingkan dengan yang kurang minum.

Alkohol (dengan jumlah cukup). Kebiasaan minum alkohol yang kronis memang bisa menyebabkan penyakit dementia, namun penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah yang disarankan justru memberikan manfaat sebaliknya. Dalam sebuah studi dari JAMA, orang yang minum 1 - 6 gelas alkohol seminggu akan mengurangi risiko dementia hingga 54 persen. Para ahli belum dapat memastikan alasannya, namun beberapa dokter mengatakan bahwa orang yang minum alkohol dalam jumlah cukup juga telah mengurangi risiko penyakit jantung. Sedikit alkohol dapat melindungi jantung dan otak dengan mencegah penyumbatan dalam pembuluh darah. Minumlah segelas sehari, atau kurang dari jumlah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com