Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Makan Bergizi Gratis Lebih Lengkap daripada Jajan

Kompas.com - 07/01/2025, 17:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Program makan bergizi gratis (MBG) telah dimulai pada Senin (6/1/2025) di 26 provinsi secara bertahap. Dalam program ini siswa mendapatkan menu makan lengkap yang dirancang sesuai dengan standar gizi seimbang.

Meski pemerintah hanya menerapkan bujet Rp 10.000 per porsi, tetapi menu yang disajikan cukup variatif. Misalnya saja menu untuk siswa di sebuah SMP di Palembang terdiri dari nasi putih, tahu isi atau pentol ikan, tempe orek, sayur buncis, dan pisang.

Sementara itu sebuah SD di Kota Bogor menyajikan menu berupa nasi, telur dadar, sayur wortel dan kembang kol, dan buah pisang.

Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dari Insitut Pertanian Bogor, Prof.Ali Chomsan menilai menu yang disajikan di hari pertama pelaksanaan program MBG menunjukkan bahwa dana Rp 10.000 per porsi ternyata cukup.

"Dari pengamatan hari pertama MBG ternyata dapat disediakan nasi, sayur, lauk (daging ayam/telur), plus buah. Jadi ini menjadi jaminan bahwa dana Rp10 ribu cukup," katanya ketika dihubungi Kompas Health (7/1/2025).

Baca juga: Melihat Menu MBG Hari Pertama di Dapur Umum Gagaksipat Boyolali, Ada Rendang dan Semangka

Meski begitu, menurutnya tetap harus dievalusi pada sekolah-sekolah yang berada di tempat terpencil.

"Bila sudah menjamah ke wilayah-wilayah terpencil kita lihat lagi bagaimana penerapan dana Rp10 ribu denga harga bahan pangan yang mungkin lebih mahal," ujarnya.

Menu yang disajikan dalam program MBG juga dianggap lebih lengkap dari segi nutrisi ketimbang anak jajan di kantin.

Prof.Ali mengatakan, seringkali bekal yang dibawa anak juga hanya terdiri dari nasi dan lauk saja.

"Sedangkan MBG bisa 4 jenis pangan, sehingga dari kualitas makanan yang disajikan maka MBG bisa dikatakan lebih baik. Kalau 4 jenis pangan tersaji maka ini sudah menunjukkan penganekaragaman konsumsi pangan yang baik," imbuhnya.

Menu yang terdiri dari lauk bergizi seimbang juga dinilai sangat membantu para siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Baca juga: Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Perlukah Jadi Prioritas?

Meski demikian dengan anggaran tersebut menu MBG tidak bisa menyediakan susu setiap hari.

"Susu sesuai statement pemerintah mungkin hanya akan disajikan sekali seminggu, karena keterbatasan budget, dan mungkin juga adanya kendala penyediaan susu, di mana sebagian besar susu masih harus impor," kata Prof.Ali.

Diberikan bertahap

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengungkapkan, program MBG belum bisa dibagikan kepada 3 juta orang seperti target awal pada hari pertama. Sebab, program ini dilakukan secara bertahap.

Sebanyak 190 SPPG yang beroperasi pada hari pertama ini baru mampu memenuhi 600.000 orang di kota-kota besar di 26 provinsi.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Teknis distribusinya akan disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing, misalnya dengan menggerakkan kader posyandu dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau