Jakarta, Kompas -
”Kegiatan shooting itu membuat saya tak nyaman, padahal kami sekeluarga sedang bersedih karena anak bungsu saya sedang kritis dengan kondisi perdarahan akibat leukemia,” tutur ayah tiga anak ini. Belakangan diketahui bahwa shooting itu untuk sinetron Love in Paris.
Kurnianto menuturkan, Rabu (26/12) malam, anak bungsunya, Ayu Tria Desiani (9), sedang kritis dengan kondisi perdarahan dari dubur, mulut, dan hidung. Saat ditangani tim medis RSAB Harapan Kita, Ayu langsung direkomendasikan dirawat di ICU agar memperoleh perawatan intensif.
Kurnianto, yang berharap kondisi putrinya segera membaik, kaget saat pintu lift terbuka di lantai dua ada orang-orang yang sibuk shooting sinetron, berikut sejumlah properti yang terserak di beberapa tempat di selasar ICU.
”Tempat tidur dorong yang mengangkut anak saya sampai kesulitan untuk melintas di selasar itu,” tutur Kurnianto saat dijumpai di rumahnya di RT 004 RW 009 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (27/12) siang.
Meski demikian, Kurnianto mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit untuk anaknya.
”Penanganan untuk anak saya relatif cepat. Saat masuk ruang ICU tubuhnya langsung
Saat dikonfirmasi, Ida, dari Humas RSAB Harapan Kita, membantah shooting sinetron itu mengganggu pasien. Menurut Ida, lokasi shooting dan lokasi perawatan pasien berbeda.
”Tempat shooting di ruang ini (sambil menunjuk ruang ICU Wijaya Kusuma), sedangkan pasien ada di ruang khusus ICU untuk perawatan. Jadi, kegiatan itu tidak mengganggu perawatan pasien,” ucap Ida kepada sejumlah wartawan.