“Ini adalah bagian dari spirit of Asian brotherhood. Rencana untuk membangun rumah sakit di beberapa negara sudah fix, tinggal menunggu beberapa konfirmasi saja,” kata CEO Lippo Group, James Riyadi kepada wartawan di Yangon, Myanmar.
Konfirmasi yang dimaksud James bisa berupa banyak hal. Dia mengambil contoh kedatangan puluhan mahasiswa keperawatan asal Nepal untuk belajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) beberapa waktu lalu. James membaca kedatangan para mahasiswa Nepal itu seakan menjadi bentuk “konfirmasi” bahwa negeri Himalaya itu membutuhkan layanan kesehatan yang berkualitas.
“Lalu ada gempa besar di Nepal yang seakan-akan memanggil kita untuk masuk dan memberikan bantuan di sana,” lanjut James.
Lebih jauh, James optimistis rencananya membangun rumah sakit di Nepal dan Sri Lanka akan berjalan mulus dan segera terealisasi dalam waktu dekat. “Jika semua lancar maka (pembangunan rumah sakit) di Nepal akan terlaksana dalam 12-18 bulan. Sedangkan di Sri Lanka kira-kira dalam 1-2 tahun mendatang,” dia menegaskan.
Namun, saat ini Lippo Group akan fokus mengembangkan rumah sakit di Myanmar. Apalagi dalam waktu 3-5 tahun, kelompok usaha ini mentargetkan pembangunan 12 buah rumah sakit di seluruh Myanmar dengan 6-7 rumah sakit berada di kota Yangon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.