Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Banda Aceh Operasikan Mesin Apheresis untuk Donor Darah

Kompas.com - 09/06/2015, 17:23 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com – Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kota Banda Aceh, mulai mengoperasikan alat transfusi Apheresis yang bertujuan untuk menyediakan kualitas darah yang memiliki standarisasi lebih baik sesuai dengan misi yang mengutamakan keamanan pasien.

Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh, dr Ghazali mengatakan, bahwa alat Apheresis ini adalah suatu alat yang digunakan dalam proses pengambilan darah/penyadapan darah, pengumpulan dan pemisahan komponen darah dilakuka secara otomatis dengan sebuah mesin menggunakan satu set jarum.

“Artinya, darah yang diambil dari pendonor, akan disaring sesuai dengan komponen darah yang dibutuhkan, sedangkan komponen yang tidak diperlukan bisa dikembalikan ke tubuh pendonor, dan si pendonor masih bisa melakukan donor lagi dan tidak mesti menunggu waktu 3 bulan,” jelas dr Ghazali, disela-sela kegiatan peringatan hari donor darah internasional dan launching mesin Aphresis di ITD PMI Kota Banda Aceh, Selasa (9/6/2015).

Keuntungan menggunakan alat ini, sebut Ghazali, adalah bisa mengurangi reaksi transfusi akibat penggunaan darah itu sendiri. Selain itu untuk menjamin keamanan pasien, UTD PMI Kota Banda Aceh, kini terus berbenah dalam menjaga keamanan darah sehingga kualitas darah yang diberikan kepada pasien dapat terjaga.

“Salah satu inovasi yang dilakukan oleh unit transfusi darah adalah penggunaan alat screening untuk Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) yang sesuai dengan standar WHO. Kepala UTD PMI Kota Banda Aceh dr Ghazali mengatakan kini UTD PMI Kota Banda Aceh sudah bisa memenuhi kebutuhan permintaan darah di sejumlah rumah sakit dan klinik di Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Saat ini antusias dan kesadaran warga untuk berdonor darah secara sukarela semakin meningkat, sehingga pemenuhan kebutuhan darah mulai bisa diatasi,” jelas dr Gazali.

Saat ini kebutuhan darah yang harus dipenuhi sehari-hari, sebut Ghazali, mencapai 100-150 kantong perhari. Senada dengan itu, Ketua PMI Kota Banda Aceh mengimbau kepada warga untuk mewaspadai keberadaan calo darah yang menyatakan ketersediaan darah dengan harus membayar sejumlah uang tertentu.

Ketua PMI Kota Banda Aceh, Qamaruzzaman Haqny, menyatakan agar warga tidak terpengaruh dengan adanya keberadaan calo darah baik itu dirumah sakit ataupun di kalangan PMI sendiri. Hal tersebut dikatakan Qamaruzzaman saat memperingati hari donor darah internasional yang dilangsungkan di UTD PMI Kota Banda Aceh, Selasa (9/6/2015).

“Aneka kasus yang kita dengar dari sejumlah pasien bahwa mereka harus membayar saat membutuhkan darah, itu dikarenakan ketidak tahuan masyarakat bahwa mereka bisa mendapatkan darah di PMI tanpa harus membayar karena masyarakat sudah ditanggung biaya kesehatannya dengan jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah,” jelas Qamaruzzaman.

Peringatan Hari Donor Darah Internasional di ITD PMI Kota Banda Aceh juga diramaikan dnegan aksi donor darah massal yang berhasil mengumpulkan lebih dari 600 kantong darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com