Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2015, 16:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber foxnews

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak hanya orang dewasa, anak-anak ternyata juga perlu membatasi kosumsi garam. Banyak anak-anak yang ternyata kelebihan kosumsi garam atau natrium. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menemukan 90 persen anak-anak kelebihan kosumsi garam.

Mereka rata-rata kosumsi lebih dari 1.000 miligram natrium per hari. Padahal, anak usia 1-3 tahun seharusnya tidak lebih dari 1.000 miligram natrium atau sodium per hari, anak usia 4-8 tak lebih dari 1.200 miligram dan untuk anak-anak usia 9-18 tahun seharusnya kurang dari miligram 1.500.

Pada orang dewasa sendiri, seharusnya tak lebih dari 2000 miligram natrium/sodium per hari. Sebanyak 2000 miligram sama dengan 5 gram atau 1 sendok teh garam. Untuk anak-anak, tentunya kurang dari 1 sendok teh garam per hari.

Menurut laporan CDC, kelebihan garam menyebabkan 1 dari 6 anak-anak antara usia 8- 17 berisiko  mengalami tekanan darah tinggi. Bahayanya, tekanan darah tinggi menyebabkan penyakit kronik, seperti jantung, stroke hingga gagal ginjal di kemudian hari.

Makanan bernatrium tinggi yang biasanya juga tinggi kalori dan lemak, akhirnya membuat anak juga lebih berisiko kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Dokter Dyan Hes, Direktur Medis dan Anak-anak dari Gramercy Pediatrics di New York City mengatakan, banyak orangtua yang tak sadar jika anaknya telah kosumsi garam berlebih.

"Saya berpikir bahwa orangtua tidak sengaja memberikan anak-anak mereka garam. Mereka hanya tidak menyadari berapa banyak garam yang ada dalam makanan," kata Hes.

Kandungan garam tinggi, banyak ditemukan di makanan olahan dan kemasan. Kebanyakan orangtua tidak menyadari hal itu. Kosumsi garam yang tak terkendali juga bisa terjadi ketika anak-anak makan di restoran siap saji.

Kiat mengurangi asupan garam pada anak

Membatasi kosumsi garam sejak dini tentunya akan bermanfaat di kemudian hari. Saat dewasa, anak akhirnya telah terbiasa kosumsi makanan yang tidak tinggi garam, seperti makanan yang asin.

Peran orangtua sangat penting agar anak-anak tidak kelebihan garam. Beberapa cara yang membantu, yaitu biasakan anak untuk kosumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari dan kurangi garam pada masakan Anda di rumah.  

Makanan yang kurang garam sering kali dinilai kurang lezat. Untuk mensiasatinya, tambahkan saja bumbu dari rempah-rempah alami untuk cita rasanya. Lambat laun, anak hingga dewasa akan terbiasa dengan rasa makanan yang kurang garam.

Orangtua juga harus pandai membaca label pada makanan kemasan. Perhatikan berapa banyak kandungan natrium. Bahkan pada makanan yang berlabel "organik”, “alami”, "bebas gluten" , "rendah lemak" , atau "bebas lemak" sekalipun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com