KOMPAS.com - Vitamin C dan E adalah nutrisi antioksidan penting bagi kesehatan.
Melansir laman resmi FAO, sel jaringan tubuh bisa tetap aktif dan sehat dengan dukungan asupan mengandung antioksidan yang memadai.
Saat ada paparan radikal bebas, antioksidan berguna untuk meminimalkan kerusakan sel. Antioksidan juga membantu tubuh untuk memperbaiki sel yang rusak.
Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Vitamin Dosis Tinggi Bisa Berbahaya bagi Tubuh
Kerusakan sel akibat radikal bebas yang tidak diperbaiki bisa meningkatkan risiko saat tubuh mengalami infeksi.
Dampaknya, bisa menyebabkan komplikasi infeksi sampai memicu penyakit kronis.
Kabar baiknya, Anda bisa dengan mudah mendapatkan asupan antiosidan dari nutrisi bergizi.
Sejumlah nutrisi kaya akan antioksidan di antaranya buah dan sayuran yang mengandung vitamin C dan E.
Baca juga: 4 Cara Efektif Mendapatkan Vitamin D, Selain Berjemur
Melansir Live Strong, vitamin C adalah vitamin larut air yang bermanfaat untuk pembentukan kolagen di otot, tulang, tendon, ligamen, dan pembuluh darah.
Vitamin C juga dapat membantu proses penyembuhan luka, merawat infeksi, dan menunjang penyerapan zat besi.
Vitamin C tidak dapat dihasilkan tubuh secara mandiri. Cara untuk mendapatkan vitamin C adalah lewat makanan.
Melansir The Healthy, kebutuhan vitamin C dalam sehari untuk wanita dewasa sebesar 75 miligram.
Sedangkan pria dewasa dalam kondisi sehat membutuhkan vitamin C sebesar 90 miligram per hari.
Menurut studi, dosis harian vitamin C yang diasup tubuh tidak boleh melebihi 500 sampai 1.000 miligram.
Baca juga: Vitamin C Sebaiknya Diminum Kapan?
Vitamin E dianggap sebagai vitamin anti-penuaan karena membantu menjaga kulit tetap sehat.