Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2020, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bagi kebanyakan orang, makan daging dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang bisa menyehatkan.

Tapi, terlalu banyak makan daging, terutama daging merah, seperti daging sapi dan daging kambing serta daging olahan yang tinggi lemak, dapat menyebabkan efek samping tidak menyenangkan.

Bukan hanya dapat memengaruhi berat badan atau ukuran lingkar pinggang, makan daging berlebih bahkan bisa meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Daging Sapi Segar dan Layak Dikonsumsi

Berikut ini adalah beragam dampak buruk kebanyakan makan daging yang bisa terjadi:

1. Berkeringat berlebih dan bisa memicu bau badan tidak sedap

Merangkum Insider, makan daging terlalu banyak dapat menyebabkan keringat berlebih.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

Untuk dipahami, saat makan, tubuh harus mengeluarkan energi untuk mencerna dan memproses makanan itu.

Proses ini disebut thermogenesis yang diinduksi oleh diet dan sebenarnya dapat sedikit menaikkan suhu tubuh.

Karena protein adalah yang lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dicerna, zat gizi ini dapat memiliki efek yang lebih besar pada termogenesis daripada misalnya, sepiring spageti atau salad.

Jadi, makan steak daging dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan seseorang menjadi berkeringat lebih banyak.

Keringat berlebih inilah yang kemudian bisa memicu bau badan tidak sedap.

Baca juga: 8 Cara Mudah Menghilangkan Bau Ketiak

2. Merasa lelah, terutama setelah makan besar

Efek kebanyakan makan daging yang lain adalah badan terasa lelah dan mengantuk setelah makan.

Semua energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang banyak mengandung daging dapat membuat seseorang merasa lesu atau benar-benar mengantuk setelah makan.

Baca juga: Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya

Saat mencerna protein seperti dari daging, tubuh perlu memprioritaskan aliran darah ke usus, yang berarti mengalihkannya dari area lain di tubuh, termasuk otak.

Reaksi itu bisa menyebabkan rasa pening yang kadang-kadang terjadi setelah terlalu banyak makan daging.

Namun, ini juga berlaku untuk makanan tidak seimbang yang terlalu tinggi karbohidrat atau lemak, karena dapat menyebabkan insulin dan kadar gula darah melonjak.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Ikan Segar dan Layak Dikonsumsi

Selain itu, beberapa jenis daging seperti daging sapi dan kalkun mengandung triptofan yang tinggi..

Triptofan adalah asam amino yang terkait dengan produksi melatonin, hormon manusia yang mengatur tidur.

3. Sembelit

Halaman:
Komentar
#jernihberkomentar konsumsi daging merah yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti penyakit nad (neu5gc autoimmune disease), penyakit crohn, kolitis ulseratif, rheumatoid arthritis, psoriasis, multiple sclerosis dan vitiligo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau