KOMPAS.com – Bagi kebanyakan orang, makan daging dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang bisa menyehatkan.
Tapi, terlalu banyak makan daging, terutama daging merah, seperti daging sapi dan daging kambing serta daging olahan yang tinggi lemak, dapat menyebabkan efek samping tidak menyenangkan.
Bukan hanya dapat memengaruhi berat badan atau ukuran lingkar pinggang, makan daging berlebih bahkan bisa meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Daging Sapi Segar dan Layak Dikonsumsi
Berikut ini adalah beragam dampak buruk kebanyakan makan daging yang bisa terjadi:
1. Berkeringat berlebih dan bisa memicu bau badan tidak sedap
Merangkum Insider, makan daging terlalu banyak dapat menyebabkan keringat berlebih.
Untuk dipahami, saat makan, tubuh harus mengeluarkan energi untuk mencerna dan memproses makanan itu.
Proses ini disebut thermogenesis yang diinduksi oleh diet dan sebenarnya dapat sedikit menaikkan suhu tubuh.
Karena protein adalah yang lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dicerna, zat gizi ini dapat memiliki efek yang lebih besar pada termogenesis daripada misalnya, sepiring spageti atau salad.
Jadi, makan steak daging dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan seseorang menjadi berkeringat lebih banyak.
Keringat berlebih inilah yang kemudian bisa memicu bau badan tidak sedap.
Baca juga: 8 Cara Mudah Menghilangkan Bau Ketiak
2. Merasa lelah, terutama setelah makan besar
Efek kebanyakan makan daging yang lain adalah badan terasa lelah dan mengantuk setelah makan.
Semua energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang banyak mengandung daging dapat membuat seseorang merasa lesu atau benar-benar mengantuk setelah makan.
Saat mencerna protein seperti dari daging, tubuh perlu memprioritaskan aliran darah ke usus, yang berarti mengalihkannya dari area lain di tubuh, termasuk otak.
Reaksi itu bisa menyebabkan rasa pening yang kadang-kadang terjadi setelah terlalu banyak makan daging.
Namun, ini juga berlaku untuk makanan tidak seimbang yang terlalu tinggi karbohidrat atau lemak, karena dapat menyebabkan insulin dan kadar gula darah melonjak.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Ikan Segar dan Layak Dikonsumsi
Selain itu, beberapa jenis daging seperti daging sapi dan kalkun mengandung triptofan yang tinggi..
Triptofan adalah asam amino yang terkait dengan produksi melatonin, hormon manusia yang mengatur tidur.
3. Sembelit