KOMPAS.com - Penumpukan plak di pembuluh darah arteri di dunia kesehatan dengan aterosklerosis.
Saat plak menumpuk, dinding pembuluh darah jadi menebal. Hal itu dapat mempersempit saluran bagian dalam ateri.
Imbasnya, aliran darah jadi kurang lancar, serta pasokan oksigen dan nutrisi penting jadi kurang optimal.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait apa itu aterosklerosis, gejala, penyebab, sampai cara mencegahnya.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Dilansir dari Healthline, aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah arteri oleh plak.
Plak ini dapat berasal dari kolesterol, lemak, produk limbah seluler, kalsium, dan fibrin atau zat pembeku darah.
Penumpukan plak tersebut dapat menghambat darah yang mengalir ke arteri di beberapa bagian tubuh seperti jantung, kaki, dan ginjal.
Kondisi tersebut dapat membuat organ dan jaringan tubuh kekurangan darah, oksigen, dan nutrisi penting.
Tak hanya itu, plak juga bisa pecah dan memicu penggumpalan darah. Jika tidak diobati, aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Baca juga: 10 Penyebab Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
Terdapat beberapa penyebab aterosklerosis yang perlu diwaspadai, antara lain:
Selain penyebab utama di atas, risiko seseorang mengalami aterosklerosis juga bisa meningkat lantaran:
Baca juga: Detak Jantung Cepat: Penyebab dan Cara Mengatasi
Melansir WebMD, sebagian besar gejala aterosklerosis tidak muncul sampai ada penyumbatan pembuluh darah dan terjadi serangan jantung atau stroke.
Gejala aterosklerosis yang muncul tergantung bagian arteri yang menyempit atau tersumbat.
Gejala aterosklerosis yang terkait dengan arteri koroner yakni:
Baca juga: Ciri-Ciri Penyakit Jantung Sesuai Jenisnya
Gejala aterosklerosis yang terkait dengan arteri ke otak yakni: