Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Tak Bisa Menahan Tangis saat BAB? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 09/02/2021, 06:00 WIB
A P Sari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menangis adalah salah satu respons tubuh alami yang terjadi saat kita mengalami emosi sedih, frustrasi, maupun bahagia. Menangis juga sering terjadi ketika kita merasakan kesakitan.

Namun bagaimana jika seseorang menangis karena buang air besar (BAB)?

Tapi, kondisi menangis ini bukan terjadi karena rasa sakit saat BAB. Menangis di sini maksudnya mata mengeluarkan air mata secara tidak sadar.

Mungkin Anda tidak percaya, tapi kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.

Dilansir Healthline, Selasa (12/5/2020), kondisi ini bahkan sempat viral dan dirasakan beberapa orang di komunitas Reddit.

Mereka menuturkan, perasaan ini muncul secara involuntary (tidak sadar) dan tidak merasakan sakit sama sekali.

Niket Sonpal, seorang Gastroentrologis, berbagi pandangannya kepada Well+Good, Senin (9/3/2020). Menurutnya, kondisi ini terjadi karena adanya tekanan intra abdominal (IAP) untuk membantu rektum atau bagian akhir dari usus besar mengeluarkan kotoran.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 10 Penyebab Sakit Saat BAB dan Solusinya

“IAP merupakan kondisi tekanan alami dan wajar terjadi di dalam perut. IAP berfluktuasi sepanjang hari, tergantung pada pola pernapasan dan faktor lainnya,” katanya kepada Well+Good.

Penasihat medis dari Healthline, Cynthia Taylor Chavoustie juga memaparkan bahwa tekanan yang dialami usus ketika BAB, berbarengan dengan pernapasan teratur.

Hal itu membuat saraf dan pembuluh darah tegang, sehingga mengakibatkan produksi air mata oleh kelenjar lakrimal.

Selain itu, tekanan perut ini juga dapat meningkatkan tekanan di kepala dan menghasilkan air mata. Hal ini terjadi karena kelenjar lakrimal terjepit oleh tekanan di kepala sehingga menghasilkan air mata.

Baca juga: 5 Hal Penting Ini Membantu BAB Lebih Rutin

Hasilnya, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala primer. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang meregangkan otot perut.

Perasaan “puas” melepas kotoran

Dokter Sonpal mengatakan, kondisi menangis saat BAB biasa dikenal dengan poo-phoria atau perasaan puas ketika berhasil membuang kotoran dari rektum.

“Sindrom ini belum diketahui secara benar. Namun, bagi sebagian orang, BAB bisa membuat rektum bengkak dan merangsang saraf vagus,” jelas Niket.

Sebagai catatan, saraf vagus merupakan saraf terpanjang dalam tubuh manusia. Saraf ini secara langsung menghubungkan otak dan sistem gastrointestinal atau pencernaan.

Baca juga: 8 Penyebab BAB Keras dan Cara Mengatasi

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau