Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi

Kompas.com - 28/05/2021, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Memahami makanan yang perlu dihindari penderita radang sendi penting untuk mencegah kondisi semakin parah.

Artritis atau radang sendi adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada persendian, tulang, dan bagian tubuh lainnya tergantung pada jenis radang sendi yang dialami.

Baca juga: 13 Makanan Antiinflamasi untuk Bantu Melawan Peradangan

Osteoarthritis adalah radang sendi yang paling umum terjadi. Penyebab utamanya adalah proses penuaan.

Sedangkan rheumatoid arthritis (rematik) dan psoriatic arthritis adalah kondisi peradangan yang dianggap sebagai penyakit autoimun. Jenis radang sendi ini dilaporkan lebih jarang terjadi ketimbang osteoarthritis.

Penyakit asam urat atau gout merupakan jenis radang sendi umum lainnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa intervensi pola makan, seperti menghilangkan makanan dan minuman tertentu bisa mengurangi keparahan gejala serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi para penderita radang sendi.

Berikut ini adalah beragam makanan yang perlu dihindari penderita radang sendi untuk diwaspadai:

1. Beberapa jenis lemak yang bisa meningkatkan peradangan

Dilansir dari Medical News Today, beberapa jenis lemak dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Menurut Arthritis Foundation, pengidap artritis harus membatasi:

  • Asam lemak omega 6: Ini termasuk minyak, seperti minyak jagung, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan minyak sayur. Asam lemak omega 6 tidak berbahaya dalam jumlah sedang, tetapi banyak orang mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

  • Lemak jenuh: Daging, mentega, dan keju mengandung jenis lemak ini. Lemak jenuh harus mencapai kurang dari 10 persen dari total asupan kalori seseorang per hari
  • Lemak trans: Jenis lemak ini berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengurangi kolesterol "baik", meningkatkan kolesterol "jahat", dan meningkatkan tingkat peradangan. Produsen telah menghilangkan lemak trans dari sebagian besar makanan siap saji selama beberapa tahun terakhir. Tetapi, lebih baik selalu periksa tabel nutrisi dalam makanan untuk memastikannya

2. Makanan dan minuman manis

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrients pada Mei 2020 menunjukkan bahwa orang yang minum soda yang dimaniskan dengan gula memiliki peningkatan risiko terhadap rheumatoid arthritis.

Harvard Health mencatat bahwa konsumsi gula berlebih juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Itu juga dapat menyebabkan obesitas, pembengkakan, dan penyakit kronis lainnya.

Baca juga: 5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebihan, Tak Hanya Diabetes

Perlu dipahami bahwa banyak produk makanan mengandung gula tambahan.

Sebaiknya selalu periksa label makanan pada sereal sarapan, saus, dan minuman ringan karena bahan makanan ini sangat mungkin mengandung jumlah gula tambahan yang mengejutkan.

3. Produk akhir glikasi lanjutan 

Produk akhir glikasi lanjutan atau advanced glycation end products (AGEs) adalah senyawa yang dibuat melalui reaksi antara gula dan protein atau lemak.

AGEs secara alami ada dalam makanan hewani mentah dan dibentuk melalui metode memasak tertentu.

Makanan hewani berprotein tinggi dan berlemak tinggi yang digoreng, dipanggang, atau dibakar adalah beberapa sumber makanan terkaya untuk AGEs. Ini termasuk bacon, steak goreng atau panggang, ayam panggang atau goreng, dan hot dog panggang.

Kentang goreng, keju Amerika, margarin, dan mayones juga kaya akan AGEs.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau