KOMPAS.com - Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes.
Penyakit ini bisa berdampak fatal apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat atau terlambat ditangani.
Sebelum mengulas pertolongan pertama dan pengobatan demam berdarah, kenali dulu beberapa gejalanya.
Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah), Tak Hanya Demam Tinggi
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, setelah terinfeksi virus dengue, penderita biasanya mengalami gejala DBD seperti:
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)
Beberapa orang terkadang tidak menyadari sedang menderita sakit DBD, lantaran gejala penyakitnya timbul tenggelam.
Salah satunya karena fase demam berdarah ditandai dengan grafik suhu tubuh yang mirip pelana kuda.
Pada fase awal, penderita mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Begitu memasuki fase kritis, demam yang semula menjadi tanda utama penyakit sembuh atau suhu tubuh turun dengan sendirinya.
Di fase ini, banyak orang lengah dan menganggap penyakit sudah sembuh. Padahal, fase ini rentan terjadi syok yang berdampak fatal sehingga Anda perlu ekstra waspada.
Baca juga: Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada Bayi, Beda dari Orang Dewasa
Apabila ditemukan gejala demam berdarah (DBD), ada baiknya setiap orang waspada dan memberikan pertolongan pertama pada penderita yang sakit.
Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan, pertolongan pertama demam berdarah yakni:
Apabila penderita sudah diberikan pertolongan pertama demam berdarah tapi panas tidak kunjung turun disertai gejala DBD lainnya (muncul bintik merah, muntah, gelisah, mimisan), segera bawa penderita ke dokter.
Baca juga: Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD)
Cara mengobati demam berdarah disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit.
Tidak semua pasien DBD perlu diopname atau dirawat inap di rumah sakit. Terkadang, dokter merekomendasikan pasien untuk berobat jalan.
Cara mengobati demam berdarah untuk pasien rawat jalan yang biasanya direkomendasikan dokter, antara lain:
Selama penderita menjalani pengobatan, dokter biasanya tetap memantau suhu tubuh, kadar trombosit, sampai hematokrit penderita DBD.
Setelah demam turun, pasien DBD akan tetap dipantau setidaknya selama dua hari. Hal itu untuk mencegah komplikasi pendarahan yang berujung syok.
Segera bawa penderita DBD ke rumah sakit apabila muncul gejala syok seperti sakit perut parah, kotoran BAB berwarna hitam, mimisan, pendarahan gusi, atau keluar keringat dingin.
Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.