KOMPAS.com – Saat mengalami rasa nyeri di area payudara banyak perempuan menjadi khawatir bahkan panik karena takut tanda dari penyakit berbahaya.
Penyebab nyeri payudara kiri penting dicari tahu secara pasti karena bisa mejadi tanda adanya kondisi medis yang sedang dialami wanita.
Sama seperti kebanyakan keluhan lainnya, payudara kiri sakit memiliki banyak kemungkinan penyebab.
Penyebab nyeri payudara sebelah kiri bisa berasal dari adanya masalah pada payudara itu sendiri atau dari bagian atau organ tubuh lainnya.
Baca juga: Tumor Payudara Jinak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Seperti diketahui, bagian kiri tubuh di dekat payudara menjadi “rumah” dari banyaknya organ vital, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, usus besar, dan pankreas.
Berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab nyeri padayudara kiri yang bisa terjadi:
Dilansir dari Very Well Health, meski kemungkinan besar nyeri payudara kiri tidak disebabkan oleh serangan jantung, para wanita tetap harus mengutamakan pemeriksaan pada kondisi jantung.
Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda mungkin mengalami gejala serangan jantung atau tidak.
Perlu diingat bahwa gejala penyakit jantung pada wanita sering kali sangat berbeda dengan pada pria. Nyeri mungkin ringan, terasa seperti nyeri terbakar, atau mungkin hanya terasa seperti nyeri payudara.
Karena gejala yang sering samar dan tidak kentara, wanita lebih cenderung mengabaikan tanda-tandanya, dan akibatnya meninggal karena serangan jantung.
Baca juga: 7 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Perlu Diwaspadai
Setiap orang harus akrab dengan gejala serangan jantung, yang mungkin termasuk:
Jika Anda tidak yakin tentang asal mula rasa sakit Anda dan memiliki faktor risiko penyakit jantung, lebih baik berhati-hati dan cari bantuan medis segera.
Payudara Anda ditutupi dengan kulit sensitif dan elastis yang melindungi saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat serta saluran dan lobus untuk memproduksi ASI.
Baca juga: 8 Jenis Tanaman untuk Pelancar ASI yang Mudah Ditemui
Jika Anda pernah mengalami cedera payudara, Anda mungkin akan mengalami memar dan nyeri yang akan menetap sampai kulit dan jaringan di bawahnya sembuh
Terkadang luka pada payudara sembuh dengan jaringan parut, dan jaringan parut ini dapat menyebabkan rasa sakit (nekrosis lemak).
Nekrosis lemak juga dapat muncul sebagai benjolan yang keras, sehingga sulit dibedakan dengan kanker payudara, bahkan pada tes pencitraan seperti sebuah mammogram.
Setelah semua jenis operasi payudara, apakah itu pembesaran, pengurangan, atau rekonstruksi, payudara Anda mungkin akan terasa sakit saat luka sayatan mulai sembuh dan jaringan parut berkembang.
Seperti halnya jaringan parut yang terkait dengan cedera, rasa sakit pascaoperasi payudara bisa datang dan pergi bahkan lama setelah tindakan.
Tergantung pada jenis operasi, Anda mungkin mengalami:
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Tumor Payudara Jinak dan Kanker Payudara
Beberapa kondisi jinak tapi menyakitkan dapat berkembang di dalam saluran ASI Anda.
Jika Anda mencurigai adanya infeksi atau peradangan payudara, penting untuk mengunjungi dokter. Anda mungkin perlu minum antibiotik atau obat resep lain untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Kanker Payudara yang Baik Dilakukan
Merangkum Medical News Today, perubahan hormon juga dapat menyebabkan nyeri payudara baik sisi kanan maupun sisi kiri, terutama ketika kadarnya berubah secara signifikan selama siklus menstruasi.
Kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda mengonsumsi pil kontrasepsi oral, menjalani perawatan infertilitas, atau terapi penggantian hormon.