Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2021, 13:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Pneumonia adalah jenis infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi cairan.

Seperti diketahui bahwa paru-paru terdiri dari banyak kantung udara berukuran kecil yang disebut alveolus.

Melansir WebMD, pada pneumonia, alveolus yang semestinya berisi udara menjadi dipenuhi oleh cairan atau nanah.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Kondisi ini dapat menyebabkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam alveolus tidak berjalan lancar, sehingga bisa menumbulkan sejumlah gejala termasuk:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Batuk berdahak
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Demam

Jenis-jenis pneumonia

Pneumonia dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa jenis pneumonia yang dapat terjadi:

1. Pneumonia virus

Infeksi virus adalah salah satu jenis pneumonia yang paling umum terjadi.

Melansir Verywell Health, sekitar 27 persen pasien dengan pneumonia memiliki penyebab virus yang dapat diidentifikasi.

Baca juga: 3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi

Virus yang memengaruhi saluran napas dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

Virus paling umum yang terkait dengan pneumonia virus adalah:

  • Commond cold
  • Virus flu atau influenza
  • Respiratory syncytial virus (RVS)
  • Virus corona khususnya SARS-CoV-2, virus yang menjadi penyebab Covid-19

Jika memiliki salah satu dari infeksi virus ini, seseorang tidak akan mengalami pneumonia dalam banyak kasus.

Baca juga: Dokter Residen Unpad Dipecat Usai Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Namun, jika mulai mengalami gejala pneumonia, seperti sesak napas atau semburat abu-abu atau biru pada kulit, seseorang harus menghubungi dokter.

Pneumonia infeksi virus pada umumnya ringan dan kebanyakan orang bisa sembuh tanpa intervensi medis dalam 2-3 minggu.

Jika menderita pneumonia virus, seseorang harus banyak tidur dan minum.

Antibiotik tidak akan bekerja melawan pneumonia virus.

Baca juga: 6 Komplikasi Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus seperti Tamiflu, Relenza, atau Rapivab.

Memiliki pneumonia virus dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia bakteri yang seringkali lebih parah.

2. Pneumonia bakteri

Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan pneumonia.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menemukan bahwa 14 persen pasien pneumonia memiliki penyebab bakteri yang dapat diidentifikasi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau