Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2021, 13:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Pneumonia fungal paling sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan lemah atau kondisi kesehatan kronis lainnya.

Misalnya adalah penerita HIV/AIDS, penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi, penderita penyakit autoimun, atau penerima transplantasi organ yang harus mengonsumsi obat-obatan penekan sistem imun tubuh (imunosupresan).

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Penyebab pneumonia fungal paling umum termasuk:

  • Pneumocystis pneumonia adalah jamur yang dapat menyebabkan pneumonia berat. Ini paling sering memengaruhi orang dengan HIV/AIDS atau yang telah menjalani transplantasi organ
  • Coccidioidomycosis yang dapat menyebabkan valley fever
  • Histoplasmosis dapat ditemukan pada kotoran burung dan kelelawar. Orang yang berulang kali terpapar histoplasmosis berisiko terkena pneumonia
  • Cryptococcus umum ditemukan di semua tanah, tetapi hanya mungkin menyebabkan pneumonia pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah

Pneumonia fungal seringkali serius, terutama karena orang yang paling rentan memiliki masalah kesehatan lainnya.

Obat antijamur dapat membantu mengobati pneumonia fungal.

5. Pneumonia aspirasi dan kimia

Melansir Medical News Today, pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang mengaspirasi atau menghirup zat asing ke dalam paru-paru.

Baca juga: 9 Gejala Pneumonia Aspirasi yang Perlu Diwaspadai

Ini paling sering terjadi dengan makanan atau minuman.

Sejumlah kecil makanan atau minuman bisa masuk ke "saluran yang salah".

Alih-alih ke lambung, makanan atau minuman tersebut malah masuk atau terhirup ke paru-paru.

Kondisi ini dapat terjadi tanpa disadari oleh seseorang, terutama pada kalangan lanjut usai (lansia), orang yang dibius, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan lain.

Ketika seseorang menghirup makanan atau minuman, bakteri dapat masuk ke paru-paru. Ini dapat menyebabkan perkembangan pneumonia bakteri.

Dalam kasus lain, seseorang mungkin menghirup bahan kimia yang merusak paru-paru.

Hal ini dapat menyebabkan pneumonitis kimia, peradangan paru-paru yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Baca juga: Hubungan Pneumonia dan Kanker Paru-paru yang Penting Diketahui

Bahan kimia rumah tangga biasa seperti klorin, pupuk, dan asap semuanya dapat menyebabkan pneumonitis kimia, seperti halnya asam lambung yang terhirup ke paru-paru.

Perawatan untuk pneumonia aspirasi atau pneumonia kimia akan tergantung pada zat apa yang terhirup dan apakah zat itu dapat dikeluarkan dari paru-paru atau tidak.

Pneumonitis aspirasi maupun pneumonia kimia penting diwaspadai karena dapat menyebabkan masalah paru-paru kronis.

Siapa saja yang mencurigai memiliki jenis pneumonia ini, penting untuk dapat berkonsultasi dengan dokter.

Dokter bisa membantu memastikan kondisi yang tejadi sekaligus memberikan saran pengobatan terbaik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com